Hal tersebut diungkapkan oleh menteri negara Badan Usaha Milik Negara (BUMnB) Dahlan Iskan dalam kuliah umum "Membangun Etika Pejabat Bersih dari Korupsi" di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Umsu), kemarin (17/11).
"Ini sudah keputusan final, Inalum akan menjadi milik Indonesia. Walaupun rayuan Jepang sangat besar untuk dapat kembali mengurus Inalum dan minta agar kontrak diperpanjang lagi," ujarnya.
Dijelaskannya, dengan berakhirnya kontrak ini, maka berbagai perjanjian juga tidak berlaku lagi. Seperti 70 persen hasil Inalum harus dikirim ke Jepang, dan lainnya. "Dengan kata lain, akan ada penghematan sekitar Rp40 Triliun pertahun. Karena devisa akan kembali," lanjutnya.
Untuk pengoperasiannya, nantinya Perusahaan Terbuka ini akan mengambil Timah dari Bangka dan Belitung. Apalagi, saat ini PT Timah (salah satu BUMN) telah membeli tambang bauksit di Myanmar. "Bahan baku di proses dari Myanmar, selanjutnya akan dikirim ke Inalum," lanjutnya.
Dan dalam perkembangannya, PT Inalum ini nantinya akan berubah menjadi BUMN. "Begini, PT Inalum akan diambil oleh negara. Negara akan menyerahkan ke BUMN, nah nantinya akan menjadi BUMN PT Inalum," tambahnya.
Dahlan juga menyatakan, bahwa RI sudah siap untuk mengambil alih. "Dan saat ini, BUMN tidak lagi seperti dulu, yang hanya menjual. Tetapi sebaliknya, BUMN kini telah membeli berbagai perusahaan di luar. Seperti di Vietnam dan Myanmar," tambahnya. (ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan Royalti Timah Menurun Drastis
Redaktur : Tim Redaksi