Dahlan Banyak Terima Aduan Krisis Listrik di Nunukan

Selasa, 05 Agustus 2014 – 11:48 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Dalam suasana libur lebaran, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dibanjiri banyaknya pengaduan saat berada di Samarinda. Kali ini pengaduan itu terkait dengan masalah listrik. Meski pengaduan itu di luar wilayahnya, Dahlan mencoba mencari tahu apa penyebab krisis listrik di Nunukan dan sekitarnya.

"Saat lebaran di Samarinda, saya menerima pengaduan banyak sekali. Meski saya bukan menteri energi, tapi pengaduan terbanyak masalah listrik dari Nunukan, Tarakan dan Samarinda sendiri. Saya pun mencari penyebabnya," ujar Dahlan di Jakarta, Selasa (5/8).

BACA JUGA: Jalur Tengah Macet hingga 80 KM

Ia semakin penasaran mencari penyebab terjadinya krisis listrik di Nunukan yang sekarang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Sebab sewaktu dirinya menjabat sebagai dirut PLN, Dahlan sudah menuntaskan masalah tersebut.

"Bukankah saat saya menjabat Dirut PLN dulu Nunukan sudah saya selesaikan dengan tuntas? Bahkan dengan jalan yang amat radikal? Waktu itu Nunukan saya selesaikan dengan cara menggelar kabel bawah laut dari daratan Kalimantan," ungkapnya.

BACA JUGA: Terpeleset, Pasangan Muda Meninggal Bersamaan

Dikisahkan Dahlan bahwa, di daratan yang jauhnya 50 km dari pulau Nunukan ada sumber gas, hanya saja sangat kecil, yakni hanya 2 mmfcd.

"Ini tidak ada nilai ekonominya, mau dipakai di lokasi ditemukannya gas itu, tidak ada penduduknya. Mau dikirim gasnya, terlalu kecil. Akhirnya kami putuskan untuk bikin pembangkit listrik di dekat lokasi gas, lalu listriknya dikirim dengan kabel bawah laut menuju pulau Nunukan dan pulau Sebatik," beber pria asal Magetan ini.

BACA JUGA: Ratusan Honorer K2 Tuntut Kejelasan Nasib

Dengan begitu kata Dahlan, pemilik gas yang sudah membiayai pengeboran sumur gasnya diuntungkan, PLN diuntungkan karena biaya memproduksi listrik lebih murah dan rakyat Nunukan/Sebatik juga diuntungkan karena mendapat listrik.

Namun ternyata, listrik sebanyak 8 MW yang dihasilkan dan dikirim ke Nunukan masih mengalami krisis. Hal ini pula yang membuat Dahlan sempat bingung, mengapa Nunukan dan sekitarnya masih dilanda krisis listrik.

"Listrik sebanyak 8 MW bisa dihasilkan dan dikirim ke Nunukan. Lho kok krisis listrik lagi? Saya pun telepone sana-sini. Akhirnya, baru saya ketahui bahwa sistem pengiriman listrik itu terganggu," serunya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SPTJM untuk Jamin BKN Bersih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler