Dahlan Boyong Lima Dirut BUMN ke Kaltim

Sabtu, 24 Mei 2014 – 07:41 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN - Ketika perhatian pemerintah pusat kepada Kaltim dirasa begitu minim, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan membuat gebrakan.

Dua proyek yang begitu didamba; Bandara Samarinda Baru (BSB) dan jembatan yang menghubungkan Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU), dipastikan dibiayai dan dibangun perusahaan konstruksi milik pemerintah.

BACA JUGA: Cadangan Emas BI Merosot

Menteri yang mengawali karier sebagai wartawan di Samarinda itu benar-benar menunjukkan perhatian kepada Benua Etam. Sebagai bentuk keseriusan, Dahlan membawa sejumlah direktur utama BUMN ke Kaltim untuk membahas persoalan infrastruktur.

Dahlan tiba di Balikpapan Jumat (23/5) malam dengan agenda kunjungan kerja dan rapat bersama para dirut kontraktor BUMN dan PLN. Mereka akan membahas dan memutuskan pembangunan transmisi di Sumatra.

BACA JUGA: Pertumbuhan UKM Dinilai Menggembirakan

"Tidak apa-apa, rapat di Kalimantan tetapi membahas proyek Sumatra. Jika transmisi di seluruh Sumatra dari utara sampai selatan terkoneksi, akan dicari cara membangun transmisi yang cepat dan baik. Jika berhasil, bisa dilanjutkan di Kalimantan dan Sulawesi," tuturnya.

Pertemuan dengan dirut kontraktor BUMN dan PLN itu berlangsung di Hotel Gran Senyiur, malam tadi. Selanjutnya, sekitar pukul 07.00 Wita pagi ini Dahlan bersama sejumlah dirut kontraktor BUMN bergeser ke Samarinda untuk rapat bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

BACA JUGA: Kuota BBM Bersubsidi Masih Aman, Lebaran Bisa Jebol

Rapat yang dijadwalkan berlangsung di ruang VIP Bandara Temindung ini akan memutuskan penyelesaian Bandara Samarinda Baru (BSB) dan pembangunan proyek jembatan Balikpapan-PPU.

Waskita sebagai kontraktor bersama Pemkab PPU dan Pemkot Balikpapan harus memulai pembangunan jembatan penghubung Melawai-Nipahnipah, tahun ini.

"Waskita siapkan Rp 5 triliun. Ada juga anggaran dari Penajam dan Balikpapan. Pokoknya keroyokan. Kita harus percaya diri," tegas dia.

Mantan Dirut PLN ini menambahkan, teknologi saat ini bisa memecahkan berbagai masalah dalam pembangunan jembatan PPU-Balikpapan.

Jembatan harus aman bagi jalur pelayaran kapal tanker yang membawa minyak dari dan ke kilang Refinery Unit V Pertamina dan menghindari kepadatan di jalan kota Balikpapan.

"Tinggal menentukan titik-titik jembatan. Ini yang dibahas dengan gubernur. Saya dengar, titik jembatan akan bergeser sedikit dari rencana sebelumnya," terang Dahlan.

Begitu juga soal penyelesaian proyek BSB, Dahlan mengungkapkan rasa optimistisnya.  "Kami keroyokan juga. Ada lima BUMN yang saya minta mengerjakan landasan bandara," sebutnya.

Dengan sistem keroyokan, dia berharap anggaran pemerintah tidak terbebani untuk membangun sisi udara. Biaya yang siap dikumpulkan lima BUMN ini disebut hampir Rp 1 triliun. "Saya ingin dimulai tahun ini," sebut Dahlan.
Adapun konsorsium lima BUMN terdiri atas Adhi Karya, Waskita Karya, Hutama Karya, dan Pembangunan Perumahan.
Seperti diwartakan, Pemprov Kaltim berencana memutuskan kerja sama dengan PT Persada Investama (PI) yang merupakan Grup Panin.

PT PI sudah menjalin kerja sama sebagai investor pembangunan sisi udara BSB yang diwujudkan dalam peletakan batu pertama, 24 Maret silam.

PT PI yang menggandeng sebuah BUMN sebagai kontraktor itu berkoar menginvestasikan Rp 1,4 triliun. Namun, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Zairin Zain mengakui, PT PI belum siap membangun sisi udara BSB.

Sementara warga Samarinda dan sekitarnya begitu berharap pembangunan terwujud. "Investor belum siap. Kami sudah tidak bisa menunggu lagi," kata Zairin, kemarin (22/5).
Hal itu dibenarkan Kabid Perhubungan Udara, Dishub Kaltim, Hasbi. "Pekerjaan (PT PI) sebatas pembersihan. Belum dimulai karena faktor administrasi. Kami belum punya tanggal pasti kapan pekerjaan dimulai," terangnya, belum lama ini. (tom/fel2/zal/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah Diminta Ikut Andil dalam Bedah Rumah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler