jpnn.com - SURABAYA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyempatkan diri mengecek kesiapan Terminal II Bandara Juanda, Surabaya. Terminal yang ditargetkan dapat menampung 10 ribu penumpang itu mulai Jumat (14/2) besok sudah mulai dioperasikan.
Sesampainya di Bandara Juanda, Dahlan langsung menuju ke Terminal II. Selama melakukan kunjungan, pria asal Magetan ini tak segan mengkritik apa-apa saja yang dirasanya masih kurang atau tak pantas diletakkan di Terminal II Juanda.
BACA JUGA: Sharp Bangun Pabrik Rp 1,2 T di Karawang
Salah satunya seperti sebuah kotak berukuran sedang tempat untuk menaruh obat yang diletakkan di pojokan. Menurut Dahlan jika ditaruh di pojok pinggir justru akan merusak pemandangan. Maka dia minta pada pengelola Terminal II Juanda untuk membenahinya.
"Enggak singkron itu kalau ditaruh di situ, pokoknya titipan-titipan yang enggak singkron tolak saja, daripada merusak arsitektur bandara," ucap Dahlan saat mengecek kesiapan Terminal II Bandara Juanda, Surabaya, Kamis (13/2).
BACA JUGA: Pengusaha Minta Lutfi Fokus Tekan Inflasi
Pria yang dijuluki sebagai 'Mr Turnaround' oleh harian terkemuka Singapura, Strait Times itu juga berpesan agar Angkasa Pura I tak memasang spanduk-spanduk di dalam Terminal II Juanda. Dahlan juga memuji desain Terminal II yang menurutnya sudah bagus.
"Enggak boleh ada spanduk-spanduk di sini. Kalau desainnya sudah bagus keren," puji bekas Dirut PLN ini.
BACA JUGA: Penerimaan Migas Anjlok Rp 20 T
Usai memutari Terminal II Juanda dari lantai satu hingga lantai dua, tak sampai 10 menit melakukan kunjungan, Dahlan langsung buru-buru pamit untuk lanjut rapat koordinasi BUMN Gula yang akan dihadiri oleh PTPN VII, PTPN X dan PTPN XI, PTPN XIV dan RNI di Gramedia Expo, Surabaya.
Seperti diketahui, mulai 14 Februari 2014, AP I akan mulai mengoperasikan Terminal II Bandara Juanda. Pengoperasian Terminal II Juanda diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang ketika melakukan kegiatan pre-flight di bandara. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasa Terancam Aturan Kemasan Polos di Selandia Baru
Redaktur : Tim Redaksi