Dahlan Cium Tangan Hatta

Pembangunan Tol Trans Sumatera Cepat Disetujui

Kamis, 14 Maret 2013 – 13:50 WIB
JAKARTA - Manteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yakin pembangunan tol Trans Sumatera dari Bakauheni, Lampung sampai dengan Aceh dapat berjalan dengan baik. Terlebih para menteri terkait sudah sepakat menyetujui pembangunan tersebut.

"Draf Perpres sudah disepakati oleh semua para menteri, dan sudah final diputuskan," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/3).

Bahkan sangking senangnya keputusan pembangunan itu cepat disetujui, Dahlan mengaku sempat mencium tangan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang saat itu memimpin rapat.

"Waktu sidang terakhir minggu lalu, saya cium tangan Pak Hatta lama sekali di depan umum. Karena Pak Hatta bisa koordinasikan dengan cepat dan mengiring pada kesepakatan yang final," terangnya.

Hingga saat ini perkembangan pembangunan tol tersebut masih menunggu Perpres turun. "Kemarin baru drafnya yang selesai, dan sekarang masih tunggu Perpes keluar. Nanti diajukan pada Presiden. Tahun ini jalan lah," tutur mantan dirut PLN ini.

Bahkan kata Dahlan, pagi tadi Gubernur Lampung Syahroedin ZP sempat bertandang ke kantornya, untuk bertanya mengenai perkembangan tol Trans Sumatera ini. "Tadi pagi Pak Gubernur Lampung juga datang kesini, menanyakan itu, ya saya katakan prosesnya sampai disitu," pungkasnya.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa telah menunjuk PT Hutama Karya untuk menjalankan proyek pembangunan tol Trans Sumatera.

"Kita berikan penugasan pada PT Hutama Karya yang 100 persen milik negara. Itu sudah diatur dalam Perpres (Peraturan Presiden). Begitu pun pasal-pasalnya, sehingga kita harapkan dapat mempercepat pembangunan tol ini," ucap Hatta, usai mengelar rapat infrastruktur di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (6/3).

Nilai investasi pembangunan proyek ini diperkirakan mencapai Rp 360 triliun. Nantinya, sumber pendanaan tol Trans Sumatera ini berasal dari penyertaan modal negara (PMN) dan sumber-sumber pembiayaan dari korporasi (corporate action).

"Sumber pembiayaan PMN itu kecil, tidak terlalu besar. Jadi, selain itu (PMN), ada pinjaman berupa pinjaman infrastruktur, obligasi atau sebagainya," terang Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Hadir dalam rapat itu antara lain Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Ada Kartel Bank

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler