Dahlan Diyakini jadi Agen Perubahan

Sabtu, 13 Oktober 2012 – 21:36 WIB
Suasana pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Leadership Center yang diikuti 5 ribu pengusaha kecil binaan perusahaan-perusahaan BUMN. Foto: Getty Images
JAKARTA – Motivator Indonesia, Ary Ginanjar Agustian menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan merupakan sosok yang menjadi agen perubahan di Indonesia. Ia yakin mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Pernyataan ini diungkapkan Ary di hadapan 5 ribu pengusaha kecil pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Leadership Center di Jakarta, Kamis (11/10) lalu. Pengusaha kecil ini masuk dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang merupakan mitra perusahaan-perusahaan BUMN.

Ary lantas menceritakan pengalaman hidupnya yang serba kesusahan. Pada 1987, mulai kecil sampai SMA serta kuliah tidak pernah melihat uang Rp1 juta. Awalnya saat itu dia berpikir akan terus miskin. Uang yang dimilikinya habis dalam seminggu pertama. “Saya hanya makan mie instant satu bulan, bertahun-tahun,” katanya.

Saat itu, ia tidak tahu bagaimana cara merubah nasib. Dia sempat berpikir untuk pensiun dini dari Pegawai Negeri Sipil. “Jadi PNS saat itu saya tidak akan pernah punya rumah, punya mobil. Gaji saya cuma Rp100 ribu,” ujarnya.

Tapi nasib mujur menghinggapinya. Kala itu, ia mendapatkan kesempatan dikirim oleh pemerintah ke Australia dan diberi uang Rp1 juta. “Jadi, Rp1 juta itu saya pegang. Saya katakan, inilah pertama kali saya punya modal,” katanya.

Tekadnya kala itu adalah merubah nasib, ingin punya rumah, pergi haji, membiayai adik-adiknya. Dengan uang Rp1 juta itu, di kepalanya juga berpikir akan memulai bisnis dan berdagang. “Kemudian, saya berhenti jadi PNS,” tegasnya.

Setelah itu, uang tersebut dibelikannya celana jeans satu karung.  Sambil berdoa dan berharap dengan jeans satu karung ini dia bisa keluar dari derita kesusahan. Dari situlah, Ary memulai membuka toko kecil menjual celana jeans dari Bandung, Jawa Barat. “Terus berkembang hingga sekarang saya sudah pergi haji tiga kali. Bisa sekolahkan anak saya,” kenangnya.

Dia mendapatkan suatu pesan bahwa setelah 20 tahun menjalani berbisnis ternyata kunci keberhasilan bukan pada uang, modal yang diberikan oleh pemerintah Rp1 juta pada waktu itu. “Tapi, pada mental kita, kejujuran kita, komitmen kita dan kepada tentu saja keiklasan kita,” tegasnya.

Karenanya, di hadapan Dahlan Iskan, PKBL dirinya ingin bersama-sama menanamkan bahwa keberhasilan adalah karena mentalitas dan moral yang dimiliki. “Mari kita isi jiwa kita dengan mental supaya kita siap untuk jadi orang sukses,” tegasnya.

Dia yakin, semua orang ingin sukses dunia dan akhirat. Karena itulah, dia memandang pentingnya acara yang digelar hari itu oleh Dahlan Iskan untuk menanamkan semangat dan mentalitas. “Itulah mengapa hari ini dilaksanakan oleh Pak Dahlan Iskan, tepuk tangan untuk kita semua,” ujarnya.

Dia mengingatkan akan cita-cita Indonesia Emas, Indonesia Jaya, Indonesia Bangkit. Dia menceritakan, Kerajaan Sriwijaya bangkit pada abad ketujuh hingga 14. Kemudian runtuh dan pada abad 14 hingga 21 diganti oleh Kerajaan Majapahit.

“Kapan abad 21? Sekarang. Saya percaya, saya yakin bahwa anda akan orang sukses menjadi agen perubahan di tempat, di lingkungan anda, di wilayah anda, di desa anda. Hari ini kita berkumpul bahwa anda akan berhasil nanti,” katanya.

“Tidak ada rumus kecuali anda harus berhasil. Harus sukses. Kalau kita gagal, kita siap bangkit lagi. Kalaui kita patah, kita akan bangkit lagi,” tambah Ary.

Dia meyakinkan dengan semangat itu bahwa percaya semua akan berhasil. “Inilah yang harus kita tanamkan, anda bukan saja berhasil secara ekonomi, tapi dunia dan akhirat,” ujarnya. Pada akhirnya, Ary menegaskan, inilah pertama kali dalam sejarah BUMN, berkumpul para ksatria-ksatria PKBL yang akan merubah wajah Indonesia, sisi mental dengan jiwa yang kuat. “Tepuk tangan buat Pak Dahlan Iskan,” tuntasnya. 

Pada training itu, Ary juga mengajak para PKBL dan Dahlan Iskan untuk berdoa bersama-sama demi kesuksesan Indonesia. Ary mengajak 5000 lebih PKBL serta Menteri Dahlan, berdoa supaya diberikan ridho dalam memerjuangkan keluarga, bangsa negara dan agama. “Allahhumma ya Allah, ridhoilah semua orang yang hadir di tempat ini, rahmatilah semua yang hadir di tempat ini, curahkan rahmatmu rezekimu jadikanlah mereka menjadi pemimpin di desa di kampung di keluarga,” ungkap Ary.

Ary menambahkan, “Turunkan rezeki dari langit, bumimu Ya Allah dan kepada penerusnya. Pak Menteri dan semua orang limpahkan pahala dari langit dan bumi serta kesejahteraan.”  Dilanjutkan dengan membaca Al Fatehah bersama, setelah itu Ary mengajak semua untuk bersama-sama  membakar semangat. Diiringi lagu “Indonesia Tanah Air Beta. (boy/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Grasi, SBY Dianggap Permisif soal Narkoba

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler