jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan angkat bicara menanggapi aksi penjarahan minyak di jalur pipa Tempino-Plaju Sumatera Selatan milik PT Pertamina EP yang merugikan Pertamina hingga Rp 290 miliar.
Menurutnya aksi penjarahan itu akan berhenti jika para pencuri diberikan pekerjaan lain yang lebih layak, supaya tidak melakukan pencurian kembali. "Jaringan ini harus punya pekerjaan lain," ujar Dahlan usai menghadiri acara 'Mudik Gratis Bareng Jasa Raharja' di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (1/8).
BACA JUGA: Lebaran Pasokan Listrik di Jawa dan Bali Aman
Dahlan menilai, pencurian ini terus terjadi dan menggiurkan bagi mereka karena para pelaku sudah memiliki jaringan yang kuat, bahkan hingga punya jaringan pelanggan tetap.
"Karena jaringan yang mencuri minyak ini sudah terlanjur punya jaringan, terlanjur punya alat transportasi dan sudah punya konsumen tetap. Kalau misal besok dibuka, besok akan hidup lagi jaringannya. Begitu terus seterusnya," tutur dia.
BACA JUGA: Permintaan Uang Kertas Baru Meningkat
Seperti diketahui, PT Pertamina EP terpaksa menghentikan pengoperasian pengaliran minyak di jalur pipa Tempino- Plaju Sumatera Selatan sebanyak 12 ribu barel per hari (bph) karena pencurian. Karena alasan itu makanya pihak Pertamina EP akan menutup saluran minyak tersebut dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan.
Sejak dihentikannya pengiriman pasok minyak mentah dari Pusat Penampungan Produksi (PPP) Tempino sejak tanggal 24 Juli 2013, telah menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 290 miliar dan itu bisa mengancam terjadinya krisis BBM di wilayah Sumsel akibat kilang kekurangan pasokan minyak mentah. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Perusahaan Dukung Asep Jadi Dirut Merpati Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Jadi Dirut Merpati, Rudy Setyopurnomo Merasa Damai
Redaktur : Tim Redaksi