JAKARTA - Ratusan mahasiswa Universitas Atmajaya tampak antusias mengikuti kuliah umum bertajuk 'Seminar manajemen bisnis keluarga 2013' yang diberikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Mereka tampak serius menyimak apa yang disampaikan Dahlan. Salah satu dari mereka menanyakan cara menumbuhkan sikap keuangan dan cara meloloskan diri dari kerugian.
Mendengar pertanyaan itu, Dahlan lantas menjelaskan bahwa dirinya dulu kerap gagal saat mulai menjalankan usaha. "Apakah saya tidak pernah gagal? Itu gak betul, justru saya pernah gagal banyak," ungkap Dahlan di Universitas Atmajaya, Jakarta, Selasa (11/6).
Dahlan mencontohkan saat krisis moneter tahun 1998, dirinya pernah menjual semua usahanya.
"Begitu krisis tahun 98, saya jual semua, termasuk perusahaan internet. Saya menyesal, tapi gak pa-pa. Karena yang berhasil lebih banyak daripada yang gagal," paparnya.
"Mungkin yang gagal itu Rp 100 miliar dan yang berhasil itu triliun, yang namanya dagang itu ada rugi dan untung. Itu biasa, kalau jatuh ya bangun lagi, jatuh lagi ya bangun lagi. Begitu seterusnya," tegas bekas dirut PLN ini.
Dahlan menilai, apapun bisa diraih jika masih muda karena kesempatan untuk majunya lebih besar dibanding ketika sudah memasuki umur tua.
"Anda di sini semua masih muda, kalau anda bisnis gagal muda, bangkitnya gampang. Kalau sudah tua susah, tulangnya beda dan anda juga cepet ketipu. Ketipu itu penting. Dari situ kita bisa banyak belajar," tutur pria yang pernah melakukan cuci otak ini. (chi/jpnn)
Mereka tampak serius menyimak apa yang disampaikan Dahlan. Salah satu dari mereka menanyakan cara menumbuhkan sikap keuangan dan cara meloloskan diri dari kerugian.
Mendengar pertanyaan itu, Dahlan lantas menjelaskan bahwa dirinya dulu kerap gagal saat mulai menjalankan usaha. "Apakah saya tidak pernah gagal? Itu gak betul, justru saya pernah gagal banyak," ungkap Dahlan di Universitas Atmajaya, Jakarta, Selasa (11/6).
Dahlan mencontohkan saat krisis moneter tahun 1998, dirinya pernah menjual semua usahanya.
"Begitu krisis tahun 98, saya jual semua, termasuk perusahaan internet. Saya menyesal, tapi gak pa-pa. Karena yang berhasil lebih banyak daripada yang gagal," paparnya.
"Mungkin yang gagal itu Rp 100 miliar dan yang berhasil itu triliun, yang namanya dagang itu ada rugi dan untung. Itu biasa, kalau jatuh ya bangun lagi, jatuh lagi ya bangun lagi. Begitu seterusnya," tegas bekas dirut PLN ini.
Dahlan menilai, apapun bisa diraih jika masih muda karena kesempatan untuk majunya lebih besar dibanding ketika sudah memasuki umur tua.
"Anda di sini semua masih muda, kalau anda bisnis gagal muda, bangkitnya gampang. Kalau sudah tua susah, tulangnya beda dan anda juga cepet ketipu. Ketipu itu penting. Dari situ kita bisa banyak belajar," tutur pria yang pernah melakukan cuci otak ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan: Anak Muda Jangan Takut Mencoba dan Bercita-cita
Redaktur : Tim Redaksi