jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bersama Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) membuat tim khusus untuk mengatur lalu lintas mata uang dolar di perusahaan BUMN. Tim ini diberi nama 'Task Force Valuta dan Rupiah'. Keputusan ini dibuat Selasa (17/9) saat rapat kerja bersama tiga instasi tersebut.
"Sudah dibentuk kemarin, Task Task Force yang nantinya akan mengatur pengadaan dollar serta aliran dollar perusahaan BUMN. Dolar-dolar itu akan diinvetarisir," ujar Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (18/9).
BACA JUGA: Dahlan Iskan: Masyarakat Indonesia Harus jadi Masyarakat Industri
Tim ini rencananya akan bekerja selama masih terjadi gejolak moneter yang diketuai oleh Staf Ahli Menteri Bidang Kebijakan Publik. "Ketuanya Pak Sahala," imbuh Dahlan.
Langkah itu dilakukan agar depresiasi rupiah tidak berlanjut lebih dalam. Nantinya, kata Dahlan, perusahaan BUMN yang memiliki banyak dolar akan melakukan kerjasama dengan perusahaan BUMN yang membutuhkan dolar.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Fokus Kembangkan Peternakan Sapi di Tanah Air
Transaksi antar perusahaan BUMN juga akan dievaluasi agar seminimal mungkin menggunakan dolar. "Selama ini kan transaksi sesama perusahaan BUMN ada yang menggunakan dolar. Seperti PT Pupuk Indonesia beli gas PGN (Perusahaan Gas Negara) pakai dolar. Nanti dievaluasi berapa yang harus dolar dan berapa yang rupiah," tukas mantan Dirut PLN ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: 512 Koperasi Pekerja Dapat Suntikan Pinjaman
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Banggakan Keistimewaan Tol Bali
Redaktur : Tim Redaksi