JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengimbau agar perusahaan swasta nasional dapat bersaing dengan perusahaan plat merah.
Hal ini dilakukan agar perusahaan swasta dan BUMN tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.
"Tolong perusahaan swasta harus bisa melawan perusahaan BUMN. Karena ada logika, kalau BUMN terlau maju, maka swasta akan mundur dan sebaliknya. Makanya, lawanlah kami dengan cara sehat," pinta Dahlan dalam acara Mandiri CEO Forum 2013, di Pasific Place, Jakarta, Senin (22/4).
Terlebih, kata Dahlan, perusahaan BUMN saat ini semakin berkembang pesat untuk mengembangkan perusahaannya baik di dalam negeri maupun luar negeri, serta mampu mendapatkan berbagai proyek-proyek besar.
Kondisi tersebut justru malah dirasa membuat beberapa perusahaan swasta kehilangan kesempatan.
"Saya prihatin karena pada dasarnya ekonomi Indonesia itu ada di tangan rakyat, bukan BUMN. Karena begitu BUMN digerakkan, maka hasilnya sangat luar biasa," jelasnya.
Bahkan Dahlan menilai, bila nantinya direksi perusahaan BUMN diberi kekuasaan untuk mengembangkan ide, inovasi serta pemikirannya, maka akan tercipta konglomerasi BUMN.
"Contohnya perusahaan perkapalan di Surabaya yang dulunya tidak dapat membayar gaji karyawannya dan diberikan kemampuan, namun sekarang dapat berkembang dan menjadi besar. Begitu juga dengan perusahaan pelayaran BUMN di Jakarta," terangnya.
Selain itu, BUMN perbankan juga semakin berkembang pesat. Ia mencontohkan, seperti Bank Mandiri Tbk yang telah berhasil membukukan laba sebesar Rp 15 triliun. Untuk itu, pemerintah tidak akan menghentikan ekspansi perusahaan BUMN.
"Saya minta BUMN untuk tidak menunda dan membatalkan proyek apapun. Saya ingin BUMN berkembang," pungkas mantan dirut PLN ini. (chi/jpnn)
Hal ini dilakukan agar perusahaan swasta dan BUMN tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.
"Tolong perusahaan swasta harus bisa melawan perusahaan BUMN. Karena ada logika, kalau BUMN terlau maju, maka swasta akan mundur dan sebaliknya. Makanya, lawanlah kami dengan cara sehat," pinta Dahlan dalam acara Mandiri CEO Forum 2013, di Pasific Place, Jakarta, Senin (22/4).
Terlebih, kata Dahlan, perusahaan BUMN saat ini semakin berkembang pesat untuk mengembangkan perusahaannya baik di dalam negeri maupun luar negeri, serta mampu mendapatkan berbagai proyek-proyek besar.
Kondisi tersebut justru malah dirasa membuat beberapa perusahaan swasta kehilangan kesempatan.
"Saya prihatin karena pada dasarnya ekonomi Indonesia itu ada di tangan rakyat, bukan BUMN. Karena begitu BUMN digerakkan, maka hasilnya sangat luar biasa," jelasnya.
Bahkan Dahlan menilai, bila nantinya direksi perusahaan BUMN diberi kekuasaan untuk mengembangkan ide, inovasi serta pemikirannya, maka akan tercipta konglomerasi BUMN.
"Contohnya perusahaan perkapalan di Surabaya yang dulunya tidak dapat membayar gaji karyawannya dan diberikan kemampuan, namun sekarang dapat berkembang dan menjadi besar. Begitu juga dengan perusahaan pelayaran BUMN di Jakarta," terangnya.
Selain itu, BUMN perbankan juga semakin berkembang pesat. Ia mencontohkan, seperti Bank Mandiri Tbk yang telah berhasil membukukan laba sebesar Rp 15 triliun. Untuk itu, pemerintah tidak akan menghentikan ekspansi perusahaan BUMN.
"Saya minta BUMN untuk tidak menunda dan membatalkan proyek apapun. Saya ingin BUMN berkembang," pungkas mantan dirut PLN ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea dan Cukai Lamban, Arus Barang Terhambat
Redaktur : Tim Redaksi