DENPASAR - BUMN sekali lagi membuktikan komitmennya untuk mengembangkan infrasrtuktur. Hal tersebut dibuktikan dengan rampungnya jembatan tol terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa. Namun, realisasi tersebut masih menyisakan beberapa tahapan untuk akhirnya beroperasi secara resmi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan disela acara jalan dan sepeda santai yang digelar di jembatan tol tersebut, Sabtu (6/7). Dia menyatakan, pihaknya sebenarnya sangat mengapresiasi capaian yang dilakukan oleh konsorsium BUMN itu. Menurutnya, jangka waktu pembangunan selama 14 bulan merupakan rekor pembangunan infrastruktur berskala besar tercepat dalam sejarah Indonesia.
"Ini semua berkat BUMN yang mengeroyok proyek ini. Jadi, tidak banyak prosedur. Juga, tidak banyak persoalan. Jadi, sekalinya banyak perosalan mereka langsung pecahkan di tempat. Misalnya, kenapa akhirnya jalan ini berkelok-kelok. Bukannya lurus saja, padahal bisa. Karena takutnya dikiri landasan pesawat. Jadi, meski akhirnya mengeluarkan lebih banyak dana, tak ada persoalan yang berarti," ujarnya.
Hal tersebut diakui Dahlan sangat berbeda dengan proyek-proyek infrastruktur sebelumnya. Dia mencontohkan, proses pengerjaan jembatan tol Suramadu yang menguhubungkan pulau Jawa dan Madura. Proyek jembatan sepanjang 5,4 kilometer itu justru menghabiskan banyak waktu karena menggunakan dana pemerintah. "Waktu itu, akhirnya surveynya lama. Butuh 12 tahun untuk akhirnya selesai. Sedangkan ini, 12,7 kilo meter hanya butuh 14 bulan," terangnya.
Namun, lanjut dia, hal tersebut belum berarti jembatan dinilai punya pemandangan indah tersebut bisa langsung beroperasi. Dia mengatakan, masih ada beberapa tahapan yang perlu dilalui sebelum jalan tersebut bisa dibuka untuk masyarakat. Proses yang paling dekat adalah serah terima antara kontraktor-kontraktor kepada pihak Jasa Marga pada 27 Juli nanti.
"Tapi setelah itu masih belum bisa dioperasikan. Itu harus melewati proses uji layak untuk mendapatkan sertifikasi layak pakai dari Kementerian PU (Melalui Badan Pengatur Jalan Tol/BPJT). Karena itu, setelah acara serah terima paginya, siangnya Jasa Marga bakal langsung mengajukan sertifikasi layak pakai," ceritanya.
Karena itu, Dahlan mengaku masih belum bisa memperkirakan pasti kapan jembatan tol tersebut bakal dioperasikan. Perkiraannya, operasional pertama baru dilaksanakan setelah lebaran. "Biasanya prosesnya satu bulan. Tapi, saya minta supaya dipercepat. Ini saya minta supaya dipercepat. Saya berharap, 14 Agustus bisa diresmikan. Berharap," tegasnya.
Soal nama, Dahlan tak mau berkomentar. Dia mengaku, hal tersebut sudah menjadi hak presiden untuk memberi nama. "Belum ada keputusan. Saat ini sudah ada beberapa usulan nama yang bermuncukan. Ada sekitar 10. Tapi nanti itu terserah presiden. Harapannya, pak presiden bisa datang dalam persemian jembatan tol ini," jelasnya.
Dia berharap, proyek tersebut bisa memberi motivasi kepada BUMN untuk menyelesaikan proyek-proyek lain. Menurutnya, pihaknya bakal terus mendorong proyek infrastruktur lain untuk lebih cepat. Misalnya, proyek pembangunan jalan akses Medan-Binjai. Proyek tersebut, aku Dahlan, diharuskan dimulai tahun ini. "Sekitar jalan 10 kilo meter. Tapi bukan di laut. Di darat. Itu termasuk dalam rencana Trans Sumatera," ujarnya.
Capaian tersebut tak bisa dipungkiti menjadi salah satu capaian terbaik di Indonesia. Dengan panjang total 12,7 kilometer, hanya berbeda 0,8 kilometer dengan Penang Bridge di Malaysia, jembatan terpanjang se Asia Tenggara. Panjang total proyek yang menelan investasi Rp 2,4 triliun itu gabungan dari "jalur Nusa Dua ke Benoa dan simpang susun yang mengarah langsung ke bandara Ngurah Rai.
Namun, hingga saat ini pemerintah masih belum memutuskan beberapa hal. Misalnya, tariff masuk tol yang untuk kendaraan. Sebelumnya, Direktur Jasa Marga Bali Tol Tito Karim sempat mengusulkan untuk menetapka tarif Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat dan Rp 4 ribu untuk kendaraan roda dua. Sayangnya, Dahlan juga enggan untuk berkomentar masalah itu.
Ketika dioperasikan nantinya, jalan tersebut diprediksi bakal memperpendek waktu perjalanan Benoa - Nusa Dua menjadi 10-15 menit. Selama ini, masyarakat harus melewati jalan by pass Ngurah Rai yang meutar lewat daratan. Dengan lalu lintas yang padat, perjalanan antara dua daerah tersebut bisa mencapai 2 jam. (bil)
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan disela acara jalan dan sepeda santai yang digelar di jembatan tol tersebut, Sabtu (6/7). Dia menyatakan, pihaknya sebenarnya sangat mengapresiasi capaian yang dilakukan oleh konsorsium BUMN itu. Menurutnya, jangka waktu pembangunan selama 14 bulan merupakan rekor pembangunan infrastruktur berskala besar tercepat dalam sejarah Indonesia.
"Ini semua berkat BUMN yang mengeroyok proyek ini. Jadi, tidak banyak prosedur. Juga, tidak banyak persoalan. Jadi, sekalinya banyak perosalan mereka langsung pecahkan di tempat. Misalnya, kenapa akhirnya jalan ini berkelok-kelok. Bukannya lurus saja, padahal bisa. Karena takutnya dikiri landasan pesawat. Jadi, meski akhirnya mengeluarkan lebih banyak dana, tak ada persoalan yang berarti," ujarnya.
Hal tersebut diakui Dahlan sangat berbeda dengan proyek-proyek infrastruktur sebelumnya. Dia mencontohkan, proses pengerjaan jembatan tol Suramadu yang menguhubungkan pulau Jawa dan Madura. Proyek jembatan sepanjang 5,4 kilometer itu justru menghabiskan banyak waktu karena menggunakan dana pemerintah. "Waktu itu, akhirnya surveynya lama. Butuh 12 tahun untuk akhirnya selesai. Sedangkan ini, 12,7 kilo meter hanya butuh 14 bulan," terangnya.
Namun, lanjut dia, hal tersebut belum berarti jembatan dinilai punya pemandangan indah tersebut bisa langsung beroperasi. Dia mengatakan, masih ada beberapa tahapan yang perlu dilalui sebelum jalan tersebut bisa dibuka untuk masyarakat. Proses yang paling dekat adalah serah terima antara kontraktor-kontraktor kepada pihak Jasa Marga pada 27 Juli nanti.
"Tapi setelah itu masih belum bisa dioperasikan. Itu harus melewati proses uji layak untuk mendapatkan sertifikasi layak pakai dari Kementerian PU (Melalui Badan Pengatur Jalan Tol/BPJT). Karena itu, setelah acara serah terima paginya, siangnya Jasa Marga bakal langsung mengajukan sertifikasi layak pakai," ceritanya.
Karena itu, Dahlan mengaku masih belum bisa memperkirakan pasti kapan jembatan tol tersebut bakal dioperasikan. Perkiraannya, operasional pertama baru dilaksanakan setelah lebaran. "Biasanya prosesnya satu bulan. Tapi, saya minta supaya dipercepat. Ini saya minta supaya dipercepat. Saya berharap, 14 Agustus bisa diresmikan. Berharap," tegasnya.
Soal nama, Dahlan tak mau berkomentar. Dia mengaku, hal tersebut sudah menjadi hak presiden untuk memberi nama. "Belum ada keputusan. Saat ini sudah ada beberapa usulan nama yang bermuncukan. Ada sekitar 10. Tapi nanti itu terserah presiden. Harapannya, pak presiden bisa datang dalam persemian jembatan tol ini," jelasnya.
Dia berharap, proyek tersebut bisa memberi motivasi kepada BUMN untuk menyelesaikan proyek-proyek lain. Menurutnya, pihaknya bakal terus mendorong proyek infrastruktur lain untuk lebih cepat. Misalnya, proyek pembangunan jalan akses Medan-Binjai. Proyek tersebut, aku Dahlan, diharuskan dimulai tahun ini. "Sekitar jalan 10 kilo meter. Tapi bukan di laut. Di darat. Itu termasuk dalam rencana Trans Sumatera," ujarnya.
Capaian tersebut tak bisa dipungkiti menjadi salah satu capaian terbaik di Indonesia. Dengan panjang total 12,7 kilometer, hanya berbeda 0,8 kilometer dengan Penang Bridge di Malaysia, jembatan terpanjang se Asia Tenggara. Panjang total proyek yang menelan investasi Rp 2,4 triliun itu gabungan dari "jalur Nusa Dua ke Benoa dan simpang susun yang mengarah langsung ke bandara Ngurah Rai.
Namun, hingga saat ini pemerintah masih belum memutuskan beberapa hal. Misalnya, tariff masuk tol yang untuk kendaraan. Sebelumnya, Direktur Jasa Marga Bali Tol Tito Karim sempat mengusulkan untuk menetapka tarif Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat dan Rp 4 ribu untuk kendaraan roda dua. Sayangnya, Dahlan juga enggan untuk berkomentar masalah itu.
Ketika dioperasikan nantinya, jalan tersebut diprediksi bakal memperpendek waktu perjalanan Benoa - Nusa Dua menjadi 10-15 menit. Selama ini, masyarakat harus melewati jalan by pass Ngurah Rai yang meutar lewat daratan. Dengan lalu lintas yang padat, perjalanan antara dua daerah tersebut bisa mencapai 2 jam. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Incar Investasi Tiongkok USD 2 M
Redaktur : Tim Redaksi