MENTERI BUMN Dahlan Iskan menegaskan akan terus memonitor Brigade 200K bentukan Pertamina. Rapat di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Senin (17/6) ini merupakan bentuk komitmen Dahlan terhadap Brigade 200K.
Tetapi rapat tersebut berlangsung tertutup. Dahlan yang tiba di gedung Pertamina sekitar pukul 11.50 masuk ke ruang rapat tanpa diketahui wartawan. Rupanya ia datang bersama Dirut Pertamina Karen Agustiawan bukan dari lobby utama. Beberapa saat setelah rapat dimulai, wartawan yang sudah ada di dalam diminta keluar oleh staf Pertamina karena rapat tertutup.
Dahlan beberapa waktu lalu menjelaskan, Direksi Pertamina telah membentuk “Brigade 200K” dan “Brigade 100K” pada akhir tahun 2012. Brigade ini sepenuhnya terdiri dari anak muda Pertamina yang umurnya paling tinggi 29 tahun. Bahkan ada di antaranya yang umurnya baru 25 tahun. Tujuh orang diantaranya perempuan.
Brigade 200K sepenuhnya akan bertanggung jawab terhadap kenaikan produksi minyak Pertamina sebesar 200.000 (200K) barel per hari. Sedang Brigade 100K bertanggung jawab akan lahirnya energi terbarukan melalui percepatan proyek geothermal sebesar (equivalen) 100.000 barel per hari.
Dengan tambahan produksi itu maka Pertamina sudah bisa dibilang memasuki level perusahaan minyak kelas regional. Brigade 200K akan menengok kembali sumur-sumur tuanya yang jumlahnya ribuan. Dengan teknologi baru, mestinya produksi minyak itu bisa ditingkatkan.
Ini sudah terbukti di Sungai Lilin, Sumsel. Produksi sumur tua peninggalan Belanda itu berhasil ditingkatkan menjadi lima kali lipatnya. Dalam dua tahun produksinya naik dari 80 barel per hari menjadi 450 barel per hari.
"Kalau saja Brigade 200K berhasil dengan kerja kerasnya, alangkah bersejarahnya. Meningkatkan produksi 200.000 barel dalam dua tahun luar biasa nilainya," kata Dahlan ketika itu. Karena, lanjutnya, itu juga berarti akan mengurangi impor minyak mentah 200.000 barel per hari. Devisa negara pun bisa dihemat.
Dirut Pertamina Karen Agustiawan belum lama ini mengatakan, produksi migas Pertamina terus menunjukkan peningkatan dalam kurun 5 tahun terakhir, di tengah terus merosotnya produksi KKKS lainnya. Dengan Brigade 200K, melalui program I/E OR produksi migas perusahaan diharapkan terus meningkat dengan target pencapaian 2,2 juta barel setara minyak per hari pada 2025. (dri)
Tetapi rapat tersebut berlangsung tertutup. Dahlan yang tiba di gedung Pertamina sekitar pukul 11.50 masuk ke ruang rapat tanpa diketahui wartawan. Rupanya ia datang bersama Dirut Pertamina Karen Agustiawan bukan dari lobby utama. Beberapa saat setelah rapat dimulai, wartawan yang sudah ada di dalam diminta keluar oleh staf Pertamina karena rapat tertutup.
Dahlan beberapa waktu lalu menjelaskan, Direksi Pertamina telah membentuk “Brigade 200K” dan “Brigade 100K” pada akhir tahun 2012. Brigade ini sepenuhnya terdiri dari anak muda Pertamina yang umurnya paling tinggi 29 tahun. Bahkan ada di antaranya yang umurnya baru 25 tahun. Tujuh orang diantaranya perempuan.
Brigade 200K sepenuhnya akan bertanggung jawab terhadap kenaikan produksi minyak Pertamina sebesar 200.000 (200K) barel per hari. Sedang Brigade 100K bertanggung jawab akan lahirnya energi terbarukan melalui percepatan proyek geothermal sebesar (equivalen) 100.000 barel per hari.
Dengan tambahan produksi itu maka Pertamina sudah bisa dibilang memasuki level perusahaan minyak kelas regional. Brigade 200K akan menengok kembali sumur-sumur tuanya yang jumlahnya ribuan. Dengan teknologi baru, mestinya produksi minyak itu bisa ditingkatkan.
Ini sudah terbukti di Sungai Lilin, Sumsel. Produksi sumur tua peninggalan Belanda itu berhasil ditingkatkan menjadi lima kali lipatnya. Dalam dua tahun produksinya naik dari 80 barel per hari menjadi 450 barel per hari.
"Kalau saja Brigade 200K berhasil dengan kerja kerasnya, alangkah bersejarahnya. Meningkatkan produksi 200.000 barel dalam dua tahun luar biasa nilainya," kata Dahlan ketika itu. Karena, lanjutnya, itu juga berarti akan mengurangi impor minyak mentah 200.000 barel per hari. Devisa negara pun bisa dihemat.
Dirut Pertamina Karen Agustiawan belum lama ini mengatakan, produksi migas Pertamina terus menunjukkan peningkatan dalam kurun 5 tahun terakhir, di tengah terus merosotnya produksi KKKS lainnya. Dengan Brigade 200K, melalui program I/E OR produksi migas perusahaan diharapkan terus meningkat dengan target pencapaian 2,2 juta barel setara minyak per hari pada 2025. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden SBY Gemes Tahu Sulitnya Tingkatkan Produksi Migas
Redaktur : Tim Redaksi