Dahlan Iskan: Presiden Jokowi Juga Tidak Mungkin Bisa Tidur

Kamis, 28 Juli 2022 – 12:11 WIB
Kolumnis kondang Dahlan Iskan menggambarkan betapa beratnya tugas Presiden Jokowi yang sedang melawat ke sejumlah negara, China, Korea, dan Jepang. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dahlan Iskan menulis tentang lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke tiga negara di Asia Timur, yakni China, Korea, dan Jepang pada 26-28 Juli 2022.

Melalui tulisan berjudul Pinggang Langsing, kolumnis kodang itu membayangkan Presiden Jokowi bisa tidur di pesawat untuk beristirahat meski hanya 3 jam.

BACA JUGA: Kebijakan Era SBY Dicabut, PM Kishida Sebut Jokowi Bangkitkan Semangat Warga Jepang

Dahlan dalam tulisan itu menggambarkan pukul 00.30 Presiden ketujuh RI itu baru bisa terbang dari Beijing menuju Tokyo. Itu berarti sudah pukul 01.30 waktu Tokyo.

Berarti pula, saat Garuda 001 mendarat di Bandara Haneda, sudah pukul 04.30. Tiba di hotel sudah pukul 05.00.

BACA JUGA: Komnas HAM Melihat Bukti Penting Ini, Ada Ferdy Sambo & Brigadir Yosua, Jelas Sudah

Setelah itu Jokowi harus menyiapkan diri menghadiri serangkaian acara di Tokyo. Lalu buru-buru ke Seoul, Korea Selatan.

"Rasanya, malam itu, Presiden Jokowi juga tidak mungkin bisa tidur tiga jam. Harus menunggu pesawat mengudara dahulu. Baru bisa mulai tidur," dikutip dari Disway, edisi Kamis (28/7).

BACA JUGA: Jenderal Bintang 2 Ini Peringatkan Pengacara Keluarga Brigadir J, Kalimatnya Tegas!

"Pun 20 menit sebelum mendarat sudah harus bangun. Berarti, malam kemarin itu, Presiden hanya tidur sekitar dua jam," lanjutan tulisan tersebut.

Eks menteri BUMN itu bisa membayangkan betapa banyak agenda Presiden Jokowi di Beijing, apalagi soal kecil, seperti sarang burung dan porang sempat dibicarakan.

Menurut dia, saat ini memang baru sebagian kecil sarang burung Indonesia bisa diekspor lagi langsung ke Tiongkok. Sebagian besar masih harus lewat pihak ketiga.

"Keluhan petani sarang burung sangat banyak. Sejak empat bulan lalu pun saya sudah dititipi pesan itu oleh mereka," begitu tulisan Dahlan Iskan.

Demikian juga porang. Sejak pandemi dua tahun lalu harga umbi porang terjun bebas. Dari Rp 7.500/kg tinggal Rp 4.000.

Belakangan harga itu memang mulai sedikit naik lagi. Menjadi Rp 4.500/kg. Tentu petani porang sangat menunggu hasil pembicaraan Presiden Jokowi di Tiongkok.

BACA JUGA: Begitu Berat Ancaman Diterima Brigadir J sebelum Kematiannya, Diceritakan kepada Sang Ibu

"Biasanya kalau Presiden Indonesia yang minta, Tiongkok akan mengabulkannya," dikutip dari Disway.

Dahlan menyebut yang dibicarakan Presiden Jokowi di Beijing luar biasa banyaknya. Termasuk soal undangan menghadiri KTT G-20 di Bali pada November depan. Terutama terkait dengan memuncaknya konflik sesama anggota G-20, Amerika-Rusia.

Juga soal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung; pengembangan kawasan Industri masa depan di Kalimantan Utara; tol Sumatera; gasifikasi batu bara hingga mencairkan gas. Satu lagi soal yang lagi hangat, CPO.

BACA JUGA: Detik-Detik Kopda Muslimin Tewas di Kendal, Minta Maaf, Muntah

"Agar Tiongkok mau membeli CPO Indonesia lebih banyak lagi. Itu untuk menaikkan harga jual buah sawit yang merosot belakangan ini –dan memukul keras petani sawit," begitu tulisan Dahlan Iskan. (disway/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi, M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler