MENTERI BUMN Dahlan Iskan memuji spirit warga dalam bergotong royong, bekerja bakti, menata lingkungan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat. Warga pun memuji menteri yang sudi berpanas-panas menyapa warga di pemukiman padat dari gang ke gang.
Haru, bangga, salut, senang, bercampur aduk dalam optimisme Dahlan Iskan, saat mengunjungi empat RT di Sunter Agung RW 01 dan Sunter Jaya 01, kemarin. “Hasil penelitian menunjukkan, kerukunan dan kegotong royongan warga di kota besar seperti Jakarta ini semakin langka dan bukan main sulitnya. Apalagi untuk bekerja bakti, bekerja sosial, dan bergerak bersama untuk kepentingan bersama. Tetapi, di sini ada contoh sangat bagus di RT 24 RW 01 Sunter Agung ini, warganya sangat kompak, positif dan sangat atraktif,” kata Dahlan Iskan pemukiman padat yang tetap asri, hijau dan rapi itu.
Warga pun spontan berteriak tanpa dikomando, “Hidup warga RT 24 RW 01! Hidup Pak Dahlan! Hidup Mandiri! Hidup Indopos!” Dan, Dahlan pun turut menimpali dengan pekik yang sama, “Hidup warga Sunter Agung, hidup Pak RT, hidup Pak RW!” Warga pun bertepuk tangan bersama-sama. Suasana saling puji yang mirip dengan pesta kemenangan timnas sepak bola “Matador” Spanyol saat mengkandaskan Italia di Final Piala Eropa itu tanpa diskenario.
“Spirit ini adalah modal yang sangat penting untuk maju. Saya keluar masuk gang dan mengintip rumah warga, betul-betul mengharukan. Saya bisa menangkap semangat bekerja bakti yang luar biasa. Tugas saya bersama Bank Mandiri dan Indopos, untuk menyampaikan kabar baik ini kepada seluruh warga Jakarta dan seluruh Indonesia. Agar kebaikan ini bisa menular, menyebar, dan mempengaruhi wilayah lain. Jangan bapak-bapak dan ibu-ibu sendiri yang mengabarkan kisah ini kepada orang lain, nanti dikira sombong,” jelas Dahlan.
Pria berkacamata dengan sepatu kets DI-19 itu pantas kagum. Semua gang yang lebarnya hanya cukup untuk dua motor itu terlihat rapi, hijau, tertata, dan penuh dengan kata-kata ajakan berbudaya bersih. Di depan semua rumah selalu ada pot dan bunga-bunga yang cantik. Yang tidak dapat tanah, mereka membudidayakan pohon merambat.
Kebun toga –tanaman obat rumah tangga--, aneka kerajinan ibu-ibu, pembibitan sayur dan kolam lele menambah haru menteri yang hadir dengan menyetir mobilnya sendiri itu. Dia juga salut dengan kekompakan anak-anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna. Dia senang mendengar ada tokoh warga yang rela melatih berkesenian. “Saya senang melihat dokumentasi kerja bakti warga dari minggu ke minggu. Juga hasil yang kelihatan beda dari minggu ke minggu. Sangat inspiratif,” tutur mantan Dirut PLN ini.
Di titik kedua, RT 10, RT 09, RT 13, RW 1 Sunter Jaya lebih heboh lagi. Dari 24 RT di sana, ada 15.000-an warga yang menghuni kompleks di dekat Danau Sunter itu. Dahlan sangat santai bersambung rasa dengan warga. Bahkan, saat dia berdiri memberi sambutan, dia sambil menggendong anak balita, warga Sunter Jaya.
Dahlan menggunakan contoh emas, yang paling mudah dicerna logika warga. “Emas itu ada yang 24 karat, ada yang 22 karat, 20 karat, dan 18 karat. Ada juga yang tidak berkarat sama sekali. Semangat bekerja bakti, bersosial, berkekeluargaan itu mirip karat dalam emas itu. Ada yang murni 24 karat, solid, kuat, seperti warga di sini! Ada juga yang tidak berkarat sama sekali. Nah, tugas warga RW 1 Sunter Jaya ini adalah menularkan semangat 24 karat itu kepada warga lain yang belum menyadarinya,” kata mantan bos Jawa Pos Group ini.
Semakin banyak kompleks yang warganya punya modal spirit 24 karat, lanjut Dahlan, ini akan menjadi investasi penting untuk menggerakkan Indonesia ke depan. Ini bisa menjadi bahan kampanye nasional yang positif dan langsung memberdayakan warga secara aktif.
Bapak dua anak yang lahir di Takeran, Magetan, Jawa Timur itu mengingatkan kembali kepada warga, bahwa saat ini banyak orang yang lebih suka mengeluh, suka ngomel, dan suka menyalahkan orang lain. Di even ini membuktikan, bahwa ngomong itu gampang, mengeluh juga gampang, apalagi menyalahkan orang lain. “RW 01 Sunter Jaya ini membuktikan, bahwa keluhan, omelan, lempar kesalahan itu tidak menghasilkan apa-apa. Kerja bakti, gotong royong, teamworking, jauh lebih konkret. Daripada tidak bergerak, tidak akan pernah sampai. Kalau bergerak, cepat atau lambat akan sampai juga ke tempat tujuan,” jelasnya.
“Di sini ada empat direktur Bank Mandiri dan satu Dirut Indopos. Mereka itulah yang nantinya membantu menyebar luaskan nilai-nilai positif kerja bakti ini kepada khalayak ramai,” lagi-lagi Dahlan secara implisit meminta agar gerakan ini terus digelorakan.
Seperti diketahui, Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku 2012 ini adalah salah satu implementasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang merupakan kerjasama Bank Mandiri Tbk dan Hariah Indopos. Gerakan ini sudah 12 pekan lebih. Karena itu Dahlan Iskan menyempatkan waktu untuk hadir, meskipun pagi ada acara di Jogja, dan siang di Magelang. Pukul 13.20 WIB, Dahlan langsung terbang dari Jogja langsung Jakarta, dan dari Cengkareng langsung meluncur ke dua lokasi di Sunter tersebut.
Gerakan ini sudah berlangsung 12 minggu, sejak digulirkan 9 April 2012 lalu di Lapangan Bermis, Kelapa Gading, Jakut. Kala itu, yang melaunching juga Dahlan Iskan, bersama Dirut Mandiri Zulkifli Zaini dan Wiriatmoko, Asisten Pembangunan Bidang LH Provinsi DKI.
Kemarin, pagi ibu-ibu yang tergabung dalam IIP Kementerian BUMN juga meninjau di dua titik kerja bakti Warga Jakpus. Persisnya di Karanganyar dan Cempaka Putih Timur. Mereka juga dibuat terkagum-kagum oleh kreativitas warga dalam membuat gondola, di sepanjang gang sempit. Sehingga cahaya matahari 90 persen diserap oleh daun dan pohon merambatnya. (dk/bersambung)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menelan Ludah di Tongkat Bambu Lantai 30 dan 60
Redaktur : Tim Redaksi