Dahlan Iskan Resmikan TPK Teluk Bayur

Selasa, 30 April 2013 – 09:34 WIB
PADANG--Modernisasi Pelabuhan Teluk Bayur diproyeksikan bisa menjawab keluhan stokeholder yang mengeluhkan waktu sandar kapal yang terlalu lama selama ini, yang  menimbulkan biaya operasional tinggi. Modernisasi pelabuhan berupa zero waiting time ini diharapkan mewujudkan Teluk Bayur kembali berjaya, menjadi pusat pertumbuhan perekonomian di Pantai Barat Sumatera.

"Selama ini, yang paling banyak dibicarakan di Sumbar, hanya gempa dan tsunami. Dengan modernisasi pelabuhan Teluk Bayur saat ini, saya berharap orang tak lagi mengenal Sumbar karena gempa dan tsunaminya. Tapi mengenal Sumbar karena pelayanan pelabuhannya yang zero waiting time," ujar Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, saat meresmikan Terminal Peti Kemas dan dan pemakaian alat-alat baru di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Senin (29/4).

Dengan modernisasi tersebut, keluhan stokeholder soal antrean sandar kapal yang terlalu lama, dapat diatasi. "Informasi dan berita ini, perlu dipromosikan besar-besaran. Sehingga minat orang kembali tinggi mengirimkan barang lewat Pelabuhan Teluk Bayur. Saat saya buat status di twitter, kalau saya akan datang ke Teluk Bayur untuk melihat modernisasi Pelabuhan Teluk Bayur, banyak orang-orang menyambut positif, khususnya kalangan pengusaha," tuturnya.

Akibat masa sandar kapal yang tak jelas selama ini, membuat Sumbar rugi. "Provinsi lain yang beruntung jadinya. Kini saatnya Sumbar berjaya seperti zaman keemasan Pelabuhan Teluk Bayur puluhan tahun lalu. Kini, perlu diinformasikan bahwa Teluk Bayur itu kini telah berubah. Saya pastikan, tidak ada lagi waktu antrean sandar kapal yang berhari-hari. Saya yakin dengan modernisasi pelabuhan ini, akan banyak kapal-kapal besar yang memilih sandar ke Teluk Bayur. Saya akan minta 3 -6 bulan laporan, untuk melihat sejauh mana respons pemilik kapal terhadap modernisasi ini," ucap pria yang kerap mengenakan kemeja putih lengan panjang ini.

Dahlan berharap modernisasi pelabuhan ini, tidak untuk sementara, tapi untuk seterusnya. "Dulu, diusulkan pengembangan Teluk Bayur. Namun, karena perhitungan dan analisa yang cermat dilakukan Direktur Utama PT Pelindo II, RJ Lino, pengembangan Teluk Bayur tak jadi dilakukan. Langkah yang dipilih hanya melakukan modernisasi, perbaikan sistem serta penambahan peralatan. Intinya, modernisasi ini telah mengubah wajah pelayanan di Pelabuhan Teluk Bayur," tegas Dahlan.

Dahlan menjelaskan, jika dilakukan pengembangan, otomatis akan menggunakan dana triliuan. Namun dengan langkah modernisasi, alokasi dana yang dibutuhkan hanya Rp600 miliar. "Ini adalah suatu bukti analisis yang tepat dalam penyelesaian masalah. Belum tentu dengan pengembangan Teluk Bayur akan membuat waktu sandar kapal menjadi lebih pendek, tanpa adanya penambahan peralatan dan perbaikan sistem yang telah ada seperti yang dilakukan Pak Lino," ujarnya.

Dahlan optimis Sumbar bisa bangkit dan kembali menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Pantai Barat Sumatera. "Sumbar akan menjadi pembicaraan di tingkat nasional dengan zero waiting timenya. Jadikan ini momentum yang baik," tukasnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan modernisasi Pelabuhan Teluk Bayur akan meningkatkan nilai ekspor dan impor Sumbar. "Ini tentu akan memacu pertumbuhan ekonomi Sumbar nantinya. Kita berharap dengan modernisasi ini, akan menjadikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumbar di atas rata-rata nasional. Outputnya, kesejahteraan masyarakat  akan meningkat," ucapnya.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), RJ Lino mengatakan efisiensi pelabuhan, salah satu kunci sukses akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. "Ini yang mendasari keinginan PT Pelabuhan Indonesia II  untuk terus mengembangkan infrastruktur pelabuhan di berbagai daerah nusantara. Aktivitas pelabuhan akan terus diupayakan beralih ke sistem kontainerisasi atau penggunaan peti kemas agar biaya yang dibutuhkan untuk mengangkut barang, berkurang. Sedikit demi sedikit, pelabuhan pelabuhan di bawah naungan PT Pelindo II, khususnya di luar Jawa, akan terus dikembangkan. Ini bertujuan agar pelabuhan pelabuhan tersebut nantinya dapat menjadi tombol pembangkit perekonomian lokal demi mencapai pemerataan ekonomi secara menyeluruh di Indonesia," ulasnya.

Saat ini, kata Lino, Pelabuhan Teluk Bayur memiliki 12 unit dermaga dengan panjang total dermaga mencapai 1.613 meter. Selain itu, pelabuhan ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang seperti gantry crane, gantry jib crane, wheel loader dan berbagai ekskavator lainnya.

General Manager Pelabuhan Teluk Bayur, Dalsaf Usman mengatakan peresmian terminal peti kemas ini adalah terminal peti kemas pertama di Sumbar.Terminal Peti Kemas baru seluas 46.886 meter persegi akan mampu menampung lebih dari 4 ribu boks peti kemas. "Arus lalu lintas kapal dan barang di Pelabuhan Teluk Bayur sendiri terus meningkat sejak tahun 2008. Jumlah peti kemas tahun 2008 hanya 48.503 TEUs. Tahun 2012 meningkat jadi 61.808 TEUs. Pelabuhan Teluk Bayur yang terletak di Pantai Barat Sumatera ini, adalah aset potensial untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucapnya.

Di tempat yang sama, Kababinkum TNI, Mayjen TNI Supriyatna mengatakan seiring modernisasi Teluk Bayur, akan berdampak terhadap makin tingginya arus keluar masuk barang ke pelabuhan. Dampak peningkatan aktivitas ini, berpeluang munculnya tindak pelanggaran bidang kelautan, khususnya dalam pengiriman arus barang.

"Mencegah hal itu, TNI khususnya TNI AL siap memback-up Pelindo II," tegas Supriyatna. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada PT Pelindo II yang membantu TNI membangun kembali dan meresmikan penggunaan gedung Oditur Militer 103 Sumbar di Pelabuhan Telukbayur yang rusak akibat gempa 2009 lalu. 

Tiga tahun lalu, gempa menguncang Sumbar, namun kini tak terlihat lagi bekas tanda-tanda kedahsyatan gempa. "Saya melihat ekonomi Sumbar telah mulai pulih. Inilah salah satu kelebihan masyarakat Sumbar, selalu berusaha untuk bisa lebih baik. Kami menyambut baik modernisasi Pelabuhan Teluk Bayur ini," ucapnya. Turut hadir, Ketua DPRD Sumbar Yulteknil, Ketua Kadin Sumbar Asnawi Bahar, Walikota Padang, Fauzi Bahar serta artis Erni Johan. (ayu/zil/cr4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimistis Antam Tumbuh Pesat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler