Optimistis Antam Tumbuh Pesat

Senin, 29 April 2013 – 19:58 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Alwinsyah Lubis yakin Antam memiliki prospek bagus. Modal utama perusahaan pertambangan adalah cadangan sumber daya mineral yang dimiliki. Dan Antam memiliki cadangan besar, yang cukup hingga seratus tahun ke depan.
 
’’Modal utama kedua adalah sumber daya manusia. Itu yang harus kita perkuat dan dikembangkan. Dengan dua modal ini (sumber daya alam dan sumber daya manusia, Red), saya yakin Antam bisa tumbuh makin pesat,’’ kata Alwin dengan optimistis seperti yang dilansir INDOPOS, Senin (29/4).


Alwin juga menegaskan, perusahaannya terus mengoptimalkan lahan pertambangan yang dimiliki untuk mencari cadangan baru.’’Di lahan-lahan tambang Antam masih banyak yang belum dieksplorasi secara maksimal dan terus kita optimalkan,’’ kata Alwin. Bukan hanya di dalam negeri, Antam juga mulai melirik peluang melakukan kegiatan penambangan di Myanmar.

Bidikan utamanya adalah tambang emas, karena di Indonesia cadangan emas sudah mulai terbatas. ’’Emas di Indonesia ini memang tempatnya di mana-mana, berserakan, tapi kecil-kecil. Dan itu sudah banyak digali oleh masyarakat,’’ kata Alwin. Perusahaan tambang seperti PT Antam Tbk memang kurang tertarik mengeksploitasi cadangan emas yang kecil.

Karena emas yang dihasilkan takkan sebanding dengan biaya operasi yang dikeluarkan. Sedangkan di Myanmar cadangannya masih cukup menjanjikan. ”Kita mencari peluang menambang emas di sana, tetapi untuk langkah awal kami menambang nikel dan bauksit terlebih dahulu,” kata Alwin.

Di dalam negeri sendiri, sepanjang Maret 2013, Antam melakukan kegiatan eksplorasi nikel di sejumlah daerah, seperti Buli (Maluku Utara), Pomalaa (Sulawesi Tenggara), dan Pulau Gag (Papua Barat) dengan menghabiskan biaya Rp 5,8 miliar.

Sedangkan aktivitas eksplorasi yang berfokus pada emas dilakukan di Pongkor dan Papandayan (Jawa Barat), Cibaliung (Banten), dan Batulicin (Jambi), dengan total biaya Rp 11,8 miliar.

Perusahaan pertambangan milik negara ini juga mengeksplorasi bauksit di sejumlah daerah di Kalimantan Barat, yakni Mempawah, Landak, Tayan, dan Munggu Pasir, dengan total Rp1,5 miliar. ’’Total biaya eksplorasi pre-liminary yang dikeluarkan perusahaan pada Maret mencapai Rp 19,3 miliar,” imbuh Sekretaris Perusahaan Antam Tedy Badrujaman. (dri/lum)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Bangga BUMN Punya Antam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler