Dahlan Iskan: Saya Dibilang Mau Buat Ladang Ganja

Kamis, 02 Mei 2013 – 11:17 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN, Dahlan Iskan sepertinya sedang galau. Gara-garanya, dirinya dituduh orang sedang menyiapkan kebijakan untuk membangun ladang ganja. Padahal, berbagai tanggapan miring ini sebagai reaksi atas usulan seorang Ahli Farmasi yang meminta Kementerian BUMN untuk mengembangkan tanaman ganja. Hasil perkebunan ganja tersebut nantinya digunakan untuk farmasi karena bisa menjadi obat untuk menyembuhkan sakit jantung dan obat anti kanker.
 
"Mosok saya sampai dibilang mau buat ladang ganja," ujar Dahlan sembari menahan tawa usai mengelar rapat pimpinan (Rapim) di Gedung Jamsostek, Jakarta, Kamis (2/5).

Dikatakan Dahlan, saat itu ada seorang ahli farmasi yang bertanya pada dirinya mengapa BUMN tidak memanfaatkan ladang ganja untuk obat kanker dan jantung.

"Tapi waktu itu saya terburu-buru dan saya harus mempelajari dulu bahan-bahannya yang sangat tebal bukunya," kata Dahlan.

Saat ini, kesibukan itu semakin bertambah karena banyak sekali agenda yang harus diikuti. Sehingga, belum ada kesempatan mempelajari proposal yang berisi tentang khasiat daun ganja tersebut. "Saya juga belum ketemu lagi dengan beliau, dan bahan-bahannya juga belum sempat saya baca lagi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Rabu (17/4) lalu ada seorang ahli farmasi yang datang dan meminta BUMN agar mengembangkan ladang ganja.

Menurut pengakuan sang ahli farmasi tersebut, daun dan biji ganja bisa menjadi obat kanker dan jantung.

"Kata dia, daun dan biji ganja kalau diekstrak bisa menjadi obat kanker dan jantung. Kalau sudah diekstrak, zat-zat psikotropika yang ada dalam ganja akan hilang," tutur Dahlan.

Menurut pengakuan beliau, kata Dahlan alangkah sayang kalau setiap tahun dan berton-ton ganja tersebut dibakar. Ahli farmasi tersebut sebelumnya sudah menawarkan kerja sama dengan pihak swasta, namun pihak swasta tidak berani mengambil resiko karena melanggar hukum. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerima Kompensasi BBM Akan Miliki Kartu Tunggal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler