JAKARTA - Selera humor Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak perlu diragukan lagi. Hal itu terlihat saat awak media mengerubunginya usai mengelar rapat di Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (19/6).
Ketika ditanya soal perkembangan izin impor daging sapi untuk Bulog yang belum juga turun, padahal bulan Ramadan dan Idul Fitri makin dekat, Dahlan geleng-geleng kepala.
"Sepertinya lebaran bakal diundur karena Bulog belum dapat izin impor daging sapi," papar Dahlan. Sontak jawaban Dahlan itu membuat wartawan yang mengerumuninya tertawa terbahak-bahak.
Idealnya, kata Dahlan, Bulog memang sudah harus impor daging sapi dua bulan sebelum hari raya Idul Fitri, 9 Agustus mendatang. Waktu dua bulan itu diperlukan supaya dapat melakukan operasi pasar guna menurunkan harga daging yang saat ini masih di kisaran Rp 90 ribu per kilogram menjadi sekitar Rp 70 ribu kg.
Selain itu, sebelum lebaran dapat dipastikan permintaan daging biasanya meningkat sekitar 30 persen pada bulan Ramadan. Jika tidak ada operasi pasar, dikhawatirkan harga daging bisa tembus di atas Rp 100 ribu per kg.
Padahal, lanjut bekas dirut PLN ini, proses impor itu sendiri memakan waktu lama. Seandainya izin impor terbit hari ini, daging impor baru bisa sampai ke Indonesia sebulan kemudian, atau saat Ramadan telah tiba. "Pada saat itu permintaan daging sudah tinggi. Dikhawatirkan harga daging sudah sulit dikendalikan," terangnya.
Karena itulah, dengan menyelipkan guyon, Dahlan mengatakan lebaran sepertinya akan diundur, karena izin impor daging sapi sampai sekarang belum juga terbit. (chi/jpnn)
Ketika ditanya soal perkembangan izin impor daging sapi untuk Bulog yang belum juga turun, padahal bulan Ramadan dan Idul Fitri makin dekat, Dahlan geleng-geleng kepala.
"Sepertinya lebaran bakal diundur karena Bulog belum dapat izin impor daging sapi," papar Dahlan. Sontak jawaban Dahlan itu membuat wartawan yang mengerumuninya tertawa terbahak-bahak.
Idealnya, kata Dahlan, Bulog memang sudah harus impor daging sapi dua bulan sebelum hari raya Idul Fitri, 9 Agustus mendatang. Waktu dua bulan itu diperlukan supaya dapat melakukan operasi pasar guna menurunkan harga daging yang saat ini masih di kisaran Rp 90 ribu per kilogram menjadi sekitar Rp 70 ribu kg.
Selain itu, sebelum lebaran dapat dipastikan permintaan daging biasanya meningkat sekitar 30 persen pada bulan Ramadan. Jika tidak ada operasi pasar, dikhawatirkan harga daging bisa tembus di atas Rp 100 ribu per kg.
Padahal, lanjut bekas dirut PLN ini, proses impor itu sendiri memakan waktu lama. Seandainya izin impor terbit hari ini, daging impor baru bisa sampai ke Indonesia sebulan kemudian, atau saat Ramadan telah tiba. "Pada saat itu permintaan daging sudah tinggi. Dikhawatirkan harga daging sudah sulit dikendalikan," terangnya.
Karena itulah, dengan menyelipkan guyon, Dahlan mengatakan lebaran sepertinya akan diundur, karena izin impor daging sapi sampai sekarang belum juga terbit. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Perpanjang Masa Tahanan Bupati Madina
Redaktur : Tim Redaksi