JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan siap menyambut langsung dua kapal besar milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang dikabarkan datang Senin (22/7). Dia pun akan menyambangi area pusat PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) di Jakarta Utara.
Tapi sebelum ke sana, Dahlan akan menghubungi pihak manajemen Dok Kodja terlebih dulu untuk memastikan apakah dua kapal itu sudah datang.
"Saya akan menghubungi seseroang (manajemen Dok Kodja Bahari, red) dan menanyakan apakah dua kapal tersebut sudah tiba di Dok Kodja. Kalau sudah, saya langsung meluncur ke Dok Kodja. Kalau belum, saya akan ke tempat lain," tutur Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/7).
Dahlan bilang, dua kapal itu sudah tiba di pelabuhan Batam beberapa hari yang lalu. Dan kapal bekas Korea itu akan langsung dikirim kepada ASDP, dengan syarat harus dibersihkan terlebih dulu.
"Itu kapal bekas dari Korea, tapi masih bagus. Nah sebelum ke ASDP, badan kapal harus dibersihkan dan dipasang alat pengaman lebih dulu, karena ASDP tidak bisa membersihkannya," papar bekas Dirut PLN ini sembari katakan bahwa dua kapal itu digunakan untuk memperkuat jalur perintis. (chi/jpnn)
Tapi sebelum ke sana, Dahlan akan menghubungi pihak manajemen Dok Kodja terlebih dulu untuk memastikan apakah dua kapal itu sudah datang.
"Saya akan menghubungi seseroang (manajemen Dok Kodja Bahari, red) dan menanyakan apakah dua kapal tersebut sudah tiba di Dok Kodja. Kalau sudah, saya langsung meluncur ke Dok Kodja. Kalau belum, saya akan ke tempat lain," tutur Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/7).
Dahlan bilang, dua kapal itu sudah tiba di pelabuhan Batam beberapa hari yang lalu. Dan kapal bekas Korea itu akan langsung dikirim kepada ASDP, dengan syarat harus dibersihkan terlebih dulu.
"Itu kapal bekas dari Korea, tapi masih bagus. Nah sebelum ke ASDP, badan kapal harus dibersihkan dan dipasang alat pengaman lebih dulu, karena ASDP tidak bisa membersihkannya," papar bekas Dirut PLN ini sembari katakan bahwa dua kapal itu digunakan untuk memperkuat jalur perintis. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Urusi Napi, Pak Harto Dinilai Lebih Manusiawi
Redaktur : Tim Redaksi