MADIUN - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melakukan sidak kereta api ekonomi AC buatan PT Industri Kereta Api (INKA). Meski kereta yang ditumpangi ini merupakan kereta baru dan belum pernah digunakan sama sekali, namun bukan berarti lantas luput dari pengecekan pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini.
Dengan didampingi Direktur Utama PT INKA, R Agus H Purnomo, Dahlan mengecek kereta yang ia tumpangi bersama puluhan awak media itu. Dari gerbong satu sampai gerbong empat, sesekali Dahlan berhenti mengecek beberapa tempat, seperti toilet, kaca darurat dan kursi.
"Ini jendelanya lebih kecil ya, AC nya kalau darurat bisa dibuka?," tanya Dahlan pada Agus saat kereta melaju menuju kantor PT INKA di jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur, Senin (6/5).
"Bisa dibuka pak kacanya, jendela daruratnya ada empat. Jadi bisa dibuka," jawab Agus.
Dahlan pun lantas mencoba membuka kaca darurat tersebut untuk memastikan apakah bisa berfungsi dengan baik atau tidak. Dahlan menjelaskan bahwa kereta api ekonomi AC ini baru pertama kali digunakan. Dan plasti-plastik yang menempel di kursi sengaja belum dilepas, karena memang belum di serahkan pada pemesannya, yakni Kementerian Perhubungan.
"Jadi gerbong-gerbong yang anda tempati ini adalah gerbong yang baru dan pertama kali ini dipakai. Plastiknya sengaja gak boleh dilepas dulu karena belum diserahkan pada pemesannya (Kementerian Perhubungan)," tutur Dahlan.
Selanjutnya mantan dirut PLN ini beralih mengecek toilet dan mencoba mengaktifkan kran toilet. Setelah mengecek sendiri, Dahlan tampak memuji kinerja PT INKA yang telah melakukan perubahan. Sebab dirinya memang meminta toilet di kereta api diganti dengan toilet duduk bukan jongkok.
"Saya memang menyarankan lebih baik toilet duduk, karena kalau dulu wanita suka pakai rok jadi mudah pakai toilet jongkok. Tapi kalau sekarang wanita lebih sering pakai celana jeans, jadi kalau toilet duduk akan lebih gampang," terangnya.
Sesekali Dahlan pun tak sungkan bertanya pada awak media apa saja kekurangan yang dirasakan selama menaiki kereta ekonomi AC ini. Dahlan juga menilai finisingnya pekerjaan kereta ini jauh lebih baik dibanding yang dulu.
"Pemecah kaca, finisingnya rapi. Belokannya sudah cukup rapi," kata Dahlan sembari memegangi besi-besi di atap kereta. (chi/jpnn)
Dengan didampingi Direktur Utama PT INKA, R Agus H Purnomo, Dahlan mengecek kereta yang ia tumpangi bersama puluhan awak media itu. Dari gerbong satu sampai gerbong empat, sesekali Dahlan berhenti mengecek beberapa tempat, seperti toilet, kaca darurat dan kursi.
"Ini jendelanya lebih kecil ya, AC nya kalau darurat bisa dibuka?," tanya Dahlan pada Agus saat kereta melaju menuju kantor PT INKA di jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur, Senin (6/5).
"Bisa dibuka pak kacanya, jendela daruratnya ada empat. Jadi bisa dibuka," jawab Agus.
Dahlan pun lantas mencoba membuka kaca darurat tersebut untuk memastikan apakah bisa berfungsi dengan baik atau tidak. Dahlan menjelaskan bahwa kereta api ekonomi AC ini baru pertama kali digunakan. Dan plasti-plastik yang menempel di kursi sengaja belum dilepas, karena memang belum di serahkan pada pemesannya, yakni Kementerian Perhubungan.
"Jadi gerbong-gerbong yang anda tempati ini adalah gerbong yang baru dan pertama kali ini dipakai. Plastiknya sengaja gak boleh dilepas dulu karena belum diserahkan pada pemesannya (Kementerian Perhubungan)," tutur Dahlan.
Selanjutnya mantan dirut PLN ini beralih mengecek toilet dan mencoba mengaktifkan kran toilet. Setelah mengecek sendiri, Dahlan tampak memuji kinerja PT INKA yang telah melakukan perubahan. Sebab dirinya memang meminta toilet di kereta api diganti dengan toilet duduk bukan jongkok.
"Saya memang menyarankan lebih baik toilet duduk, karena kalau dulu wanita suka pakai rok jadi mudah pakai toilet jongkok. Tapi kalau sekarang wanita lebih sering pakai celana jeans, jadi kalau toilet duduk akan lebih gampang," terangnya.
Sesekali Dahlan pun tak sungkan bertanya pada awak media apa saja kekurangan yang dirasakan selama menaiki kereta ekonomi AC ini. Dahlan juga menilai finisingnya pekerjaan kereta ini jauh lebih baik dibanding yang dulu.
"Pemecah kaca, finisingnya rapi. Belokannya sudah cukup rapi," kata Dahlan sembari memegangi besi-besi di atap kereta. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10. 500 Ha Sawit Bakal Ditanam Kembali
Redaktur : Tim Redaksi