jpnn.com - DENPASAR - Peserta konvensi calon presiden di Partai Demokrat (PD) Dahlan Iskan mengaku prihatin dengan kecenderungan masyarakat yang semakin memilih tinggal di apartemen eksklusif ketimbang berbaur dan memiliki banyak tetangga. Menurutnya, tak bisa dipungkiri bahwa fenomena itu bisa menggerus sosialisasi antar-warga.
Dahlan mencontohkan Singapura yang merombak kawasan perumahan menjadi kompleks apartemen. "Di abad sekarang ini ada percobaan menyelesaikan tesis di Singapura. Di sana perumahan banyak yang dirombak diganti menjadi apartemen," ucap Dahlan saat debat konvensi PD di Hotel Aston, Denpasar, Selasa (18/2) malam.
BACA JUGA: Upayakan Penghapusan Utang bagi Petani Korban Sinabung
Parahnya lagi, kata Dahlan, para penghuni apartemen itu nampak sudah diskenariokan oleh pihak tertentu. "Seperti penghuni itu sudah direkayasa, sudah ditentukan. Misalnya di India ada berapa orang yang tinggal di situ, Singapura berapa orang, sudah terbagi-bagi," terang dia.
Apakah dengan pengelompokan itu maka akan menjadi baik? Dahlan mengaku belum mengetahuinya. Namun, katanya, hal itu justru malah membahayakan.
BACA JUGA: Tema Debat Beragam, Dahlan Iskan Semakin Tertantang
"Hal ini bisa membahayakan, bisa juga tidak. Tapi kalau terus menerus dilakukan itu bisa membahayakan. Bisa menimbulkan gangguan demokrasi, tapi itu tidak akan terjadi bila demokrasi bisa mendewasaan hal itu," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Bawaslu Khawatir Dana Mitra PPL Diobrak-abrik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencetakan Surat Suara Tidak Terganggu DPT Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi