JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sengaja tidak mau memberikan sambutan dalam acara syukuran Pertamina bersama 5 ribu anak yatim yang diselenggarakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (21/7).
Padahal, sebelumnya di daftar susunan acara, tertulis bahwa Dahlan akan memberikan sambutan.
Acara itu digelar sebagai wujud syukur Pertamina karena masuk dalam daftar 500 besar perusahaan dunia versi majalah Fortune. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga turut hadir dalam acara itu.
"Saya tidak mau ada sambutan untuk anak yatim, anak-anak masak dengarkan pidato terus," ucap Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/7).
Lebih lanjut Dahlan tegaskan bahwa dirinya dan Presiden tidak mau terlalu banyak mengumbar pidato. "Presiden dan saya makan bersama, kan acaranya bukan pidato bersama presiden, ataupun ceramah agama," imbuhnya.
Mantan Dirut PLN ini juga mengakui bukan perkara mudah untuk mengendalikan anak-anak sebanyak 5 ribu orang. Makanya, Dahlan memuji Tokoh Pendidikan Arief Rachman yang berhasil membuat ribuan anak yatim tidak bosan sembari menunggu buka puasa.
"Betapa sulitnya pengaruh anak-anak ribut dan Pak Arief Rachman bisa menenangkan mereka, makanya dia pantas jadi Ahli Pendidikan, karena bisa kendalikan 5 ribu anak. Padahal beliau berusia 70 tahun dan masih bisa memikat anak-anak," puji pria berumur 62 tahun itu. (chi/jpnn)
Padahal, sebelumnya di daftar susunan acara, tertulis bahwa Dahlan akan memberikan sambutan.
Acara itu digelar sebagai wujud syukur Pertamina karena masuk dalam daftar 500 besar perusahaan dunia versi majalah Fortune. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga turut hadir dalam acara itu.
"Saya tidak mau ada sambutan untuk anak yatim, anak-anak masak dengarkan pidato terus," ucap Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/7).
Lebih lanjut Dahlan tegaskan bahwa dirinya dan Presiden tidak mau terlalu banyak mengumbar pidato. "Presiden dan saya makan bersama, kan acaranya bukan pidato bersama presiden, ataupun ceramah agama," imbuhnya.
Mantan Dirut PLN ini juga mengakui bukan perkara mudah untuk mengendalikan anak-anak sebanyak 5 ribu orang. Makanya, Dahlan memuji Tokoh Pendidikan Arief Rachman yang berhasil membuat ribuan anak yatim tidak bosan sembari menunggu buka puasa.
"Betapa sulitnya pengaruh anak-anak ribut dan Pak Arief Rachman bisa menenangkan mereka, makanya dia pantas jadi Ahli Pendidikan, karena bisa kendalikan 5 ribu anak. Padahal beliau berusia 70 tahun dan masih bisa memikat anak-anak," puji pria berumur 62 tahun itu. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologis Penembakan Terduga Teroris di Tulungagung
Redaktur : Tim Redaksi