TULUNGAGUNG - Dua terduga teroris jaringan Poso meregang nyawa di sebuah warung kopi yang terletak di pinggir jalan raya Kota Tulungagung, Jatim Senin (22/7) pagi setelah diberondong peluru dari Tim Densus 88. Sedangkan dua teman yang lainnya berhasil diamankan hidup-hidup dan langsung diamankan di Mapolda Jatim, Surabaya.
Warga di sekitar tersebut tak menyangka bahwa empat orang yang sedang ngopi di warung itu adalah buruan Densus 88. Setelah diincar selama tiga hari mereka akhirnya digerebek.
Saksi mata di sekitar warung mengatakan, sekitar pukul 08.45 sekitar lima orang lebih dengan berpakaian preman datang ke warung dan menghampiri empat terduga teroris yang sudah terlebih dulu menikmati kopi. Tak lama kemudian, suara tembak-tembakan pun mengagetkan warga.
Hanya berlangsung beberapa detik, ternyata dua orang sudah terkapar di warung tersebut. Sementara itu, dua terduga teroris lainnya dibekuk hidup hidup-hidup. "Saya nggak perhatikan apa-apa, tiba-tiba sudah ada tembak-tembakan. Waktu saya lihat dua orang sudah mati," kata Wangun Karto salah seorang saksi mata.
Usai menembak mati, petugas membopong dua mayat itu ke dalam mobil Xenia untuk bergegas ke arah Kediri.
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono langsung meluncur ke lokasi kejadian. Menurut Unggung, "Dua yang ditembak itu teroris jaringan Poso," kata Unggung di TKP.
Mereka adalah Dayat dan Riza. Menurut Unggung, mereka adalah jaringan Poso yang kini menyusup ke wilayah Jatim. Nah, selama berada di Jatim, mereka di dampingi dua orang lainnya yang ditangkap hidup-hidup. Yakni, Mugo Hartanto dan Sapari. Mereka adalah warga asli Tulungagung, tepatnya warga Desa Gambiran dan Penjor, Kecamatan Pagerwojo yang bertugas sebagai petunjuk jalan selama Dayat dan Riza berada di kota tersebut. (mas/jpnn)
Warga di sekitar tersebut tak menyangka bahwa empat orang yang sedang ngopi di warung itu adalah buruan Densus 88. Setelah diincar selama tiga hari mereka akhirnya digerebek.
Saksi mata di sekitar warung mengatakan, sekitar pukul 08.45 sekitar lima orang lebih dengan berpakaian preman datang ke warung dan menghampiri empat terduga teroris yang sudah terlebih dulu menikmati kopi. Tak lama kemudian, suara tembak-tembakan pun mengagetkan warga.
Hanya berlangsung beberapa detik, ternyata dua orang sudah terkapar di warung tersebut. Sementara itu, dua terduga teroris lainnya dibekuk hidup hidup-hidup. "Saya nggak perhatikan apa-apa, tiba-tiba sudah ada tembak-tembakan. Waktu saya lihat dua orang sudah mati," kata Wangun Karto salah seorang saksi mata.
Usai menembak mati, petugas membopong dua mayat itu ke dalam mobil Xenia untuk bergegas ke arah Kediri.
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono langsung meluncur ke lokasi kejadian. Menurut Unggung, "Dua yang ditembak itu teroris jaringan Poso," kata Unggung di TKP.
Mereka adalah Dayat dan Riza. Menurut Unggung, mereka adalah jaringan Poso yang kini menyusup ke wilayah Jatim. Nah, selama berada di Jatim, mereka di dampingi dua orang lainnya yang ditangkap hidup-hidup. Yakni, Mugo Hartanto dan Sapari. Mereka adalah warga asli Tulungagung, tepatnya warga Desa Gambiran dan Penjor, Kecamatan Pagerwojo yang bertugas sebagai petunjuk jalan selama Dayat dan Riza berada di kota tersebut. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Terduga Teroris Poso Tewas Ditembak di Tulungagung
Redaktur : Tim Redaksi