Dahlan Iskan Tanggung Biaya Pengobatan Putu Wijaya

Jumat, 29 November 2013 – 17:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terkejut saat mengetahui Sastrawan, Putu Wijaya yang juga merupakan teman kerjanya saat di majalah 'Tempo', tak mampu membiayai penyembuhan stroke yang dideritanya.

Tergerak ingin membantu, pria asal Magetan ini Kamis kemarin (28/11) menjenguk Putu di kediamannya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Dahlan tak sendiri mendatangi Putu, dia datang bersama seorang dokter ahli stemcell dari Surabaya yang dikenal sebagai ahli stemcell terbaik di Indonesia.

BACA JUGA: Diperiksa KPK Lagi, Zulkarnen Tak Ditanya Fee Proyek Alquran untuk Priyo

Mencoba menyemangati Putu, Dahlan mengatakan bahwa seseorang yang terserang stroke berpeluang disembuhkan kembali dengan terapi stemcell. Dahlan sekaligus memperkenalkan dokter cantik yang baru pulang mengajar stemcell di Tokyo dan Amsterdam itu.

"Alhamdulillah, Mas Putu sangat antusias mengikuti diskusi dan menyatakan bersedia menjalani perawatan," ucap Dahlan saat itu.

BACA JUGA: KPK Cegah Staf Ahli Anggota DPR dan Pegawai SKK Migas

Mengenai biaya, mantan Dirut PLN ini akan menanggung sepenuhnya biaya pengobatan Putu. "Biaya pengobatan dengan stemcell ini menjadi tanggungan saya pribadi," terangnya.

Dahlan pun berharap kawannya itu cepat pulih dari sakit, agar bisa kembali berkarya lagi. "Harapan saya, semoga Tuhan memberikan kesembuhan kepada seniman besar kita ini," doanya.

BACA JUGA: Dipo Mengaku Tak Kenal Bos Kernel Oil

Putu Wijaya diketahui menderita serangan stroke pada awal Oktober lalu. Akibat stroke, seniman berusia 69 tahun itu tidak bisa berkarya lagi. Sejumlah kolega dan penggemarnya pun telah berinisiatif menggalang dana setelah membaca berita di media sosial bahwa Putu tidak mampu membayar biaya pengobatan.

Putu Wijaya bernama lengkap I Gusti Ngurah Putu Wijaya. Putu lahir di Puri Anom, Sarem, Kangin, Tabanan, Bali, 11 April 1944. Putra pasangan I Gusti Ngurah Raka dan Mekel Erwati itu, telah menulis sejak masih bersekolah di bangku SMP.

Saat itu, Putu banyak menulis cerita pendek. Ketika duduk di bangku SMA Singaraja, Putu mulai berkenalan dengan seni teater atau sandiwara. Putus kemudian melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada dan berhasil meraih gelar sarjana hukum jurusan hukum perdata pada tahun 1969.

Putu juga tercatat aktif dalam berbagai pementasan drama di Jogja, hingga akhirnya bergabung ke Bengkel Teater pimpinan WS Rendra. Setelah pindah ke Jakarta pada 1970, Putu menjadi pemain drama kecil pimpinan Arifin C. Noer dan teater Populer pimpinan Teguh Karya. Pengalamannya dalam dunia seni peran mendorongnya untuk mendirikan Teater Mandiri. Kelompok teater itu, masih aktif sampai saat ini. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Golkar Segera Tindaklanjuti Hasil Rapimnas V


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler