jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan merasa bersyukur karena pernah hampir dua tahun memimpin PT PLN. Sebab, sejak menjadi direktur utama di perusahaan milik negara itu Dahlan mulai paham dan mengerti cara menangani krisis listrik.
Dahlan bahkan menyebut masa kepemimpinannya di PLN itu ibarat disekolahkan. "Sebetulnya sangat tidak sederhana untuk mengatasi krisis listrik, karena itu saya sangat bersyukur telah disekolahkan oleh Pak SBY. Orang boleh mencaci maki, menghujat, membenci beliau (SBY, red), tapi saya berterima kasih pada beliau," papar Dahlan di Jakarta, Senin (31/3) malam.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Cekoki Kerja, Kerja, Kerja ke Semua BUMN
Menurutnya, siapapun nantinya pemimpin yang terpilih tak akan mampu mengajak masyarakat agar berhemat soal listrik. Pria asal Magetan itu menilai masyarakat yang hidup serbamampu pasti tak mau bila diajak berhemat soal penggunaan listrik.
"Enggak mungkin pemimpin yang akan datang minta masyarakat suruh hemat listrik atau BBM. Karena mereka enggak mau diajak miskin lagi, mereka mau menikmati hidupnya. Jadi pemimpin jangan lagi mengimbau itu. Program hemat listrik, BBM pasti gagal," beber pria berkacamata itu.
BACA JUGA: Dahlan Iskan: Jangan Ada Hambalang Berikutnya
Untuk mengatasi hal itu, Dahlan sejak lama berencana membangun PLN baru. Ia menilai PLN yang ada saat ini tak akan mampu mengatasi kebutuhan listrik yang saban hari terus bertambah.
"Saya dua tahun disekolahkan soal energi (jadi Dirut PLN, red), saya betul-betul belajar mulai dari hulu ke hilir, bagaimana meninjau listrik. Karena itu saya mengambil kesimpulan, harus ada PLN baru. Harus ada PLN B, yaitu PLN biomassa (energi listrik dari sumber terbarukan, red). Supaya kita enggak tergantung terus dan bisa menyelamatkan bumi," pungkas dia.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Dahlan Banggakan Kinerja BUMN Bidang Konstruksi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuala Tanjung Masuk Daftar Proyek 2015
Redaktur : Tim Redaksi