Kuala Tanjung Masuk Daftar Proyek 2015

Selasa, 01 April 2014 – 08:14 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Rencana pengembangan Kuala Tanjung, di Kabupaten Batubara, Sumut, menjadi pelabuhan bertaraf internasional, bukan sekadar wacana.

Pengembangan Kuala Tanjung yang dipayungi Perpres Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang diterbitkan 5 Maret 2012 itu, sudah dikaji hingga tingkat pembiayaan.

BACA JUGA: Sistem Baru Tak Ubah Nilai Ekspor

Dana yang dibutuhkan sudah dimasukkan dalam Proyeksi Pembiayaan Infrastruktur 2015-2019, yang disusun Bapenas bersama JICA.

Oleh Kementerian Perhubungan, proyeksi pembiayaan itu pun sudah dimasukkan dalam kajian Restra Kemehub 2015-2019. Selanjutnya, ini akan dijadikan pedoman pembangunan 5 tahun ke depan oleh pemerintahan yang akan terpilih pada pemilu 2014.

BACA JUGA: Santos Mulai Produksi Gas di Lapangan Peluang

Lantas berapa dana yang diproyeksikan untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung? Dalam dokumen Restra Kemenhub, belum dirinci detil anggarannya. Namun, masih dalam satu paket dengan sejumlah proyek lainnya, dengan total proyeksi anggaran Rp563,8 Triliun.

"Terminal peti kemas di 25 pelabuhan, pengembangan 91 pelabuhan non-komersial, pembangunan Cilamaya, Kuala Tanjung, dan Kalibaru, dan pengembangan transportasi multimoda, dan lain, lain, Rp 563,8 triliun," demikian tertuang di dokumen Restra Kemenhub 2015-2019.

BACA JUGA: Punya NPWP, Wajib Bayar Pajak

Direktur Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prihartono pernah mengunjungi Kuala Tanjung sekitar akhir 2013. Dia mengatakan, Kuala Tanjung layak menjadi pelabuhan internasional, karena potensi daerah sekitar yang cukup besar.

Ini juga dikaitkan dengan upaya pengembangan PT Inalum, pascadikuasai 100 persen oleh pemerintah RI.

Nantinya, Pelabuhan internasional Kuala Tanjung akan melayani melayani arus kapal pelayaran menuju Eropa dan AS serta negara Asia tanpa melalui Pelabuhan Singapura.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama Industri Internasional, Kementerian Perindustrian, Agus Tjahyono, pernah mengatakan, pengembangan PT Inalum membutuhkan dana sekitar Rp10 triliun, yang antara lain  untuk menambahi dua pelabuhan milik Inalum yang ada di Kuala Tanjung.

Pihak Kemenhub memperkirakan, investasi sektor perhubungan sebesar Rp 1.270 triliun selama 2015-2019.

Selain untuk pengembangan pelabuhan, juga untuk sektor perkeretaapian. Yakni pembangunan jalan KA sepanjang 1.660 km dan jalur KA Perkotaan sepanjang 760 km dan sekitar 1.720 lokomotif dan 24.476 gerbong atau railcars, dengan dana Rp 277,8 Triliun. Hanya saja, tidak dirinci di mana saja proyek bidang perkeretaapian ini.

Nah, untuk transportasi Udara/Bandar Udara, Bandara Kualanamu, tetap masih perhatian di tahun 2015-2019. Ini masuk satu paket dengan pengembangan Bandara Soekarno- Hatta, pengembangan dan pembangunan 25 bandara utama komersial dan 274 bandara UPT, navigasi udara, keperintisan, dan lain-lain, dengan total proyeksi dana Rp 182,5 triliun. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ini Target Bangun Seribu Kilometer Jalan Tol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler