"Saat ini, rencana proses pembangunan jalan tol di Sumbar sedang dalam proses. Seluruh persyaratannya telah dipenuhi, tinggal tunggu tandatangan presiden saja. Kalau itu selesai, maka pembangunan jalan tol sudah dapat dimulai. Ada kebijakan baru presiden, dimana untuk pembangunan infrastruktur tidak hanya menggunakan satu tangan, tapi dua tangan," ujar Meneg BUMN, Dahlan Iskan kepada wartawan, Senin (29/4) usai peresmian terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur.
Ia menyebutkan, maksud dua tangan adalah pembangunan infrastruktur tidak hanya lewat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tapi juga lewat BUMN. Jika menggunakan dana APBN, harus melalui proses politik yang panjang, pembicaraan alot dan lobi-lobi. Jikapun proyek pembangunan infrastruktur yang telah direncanakan itu akan tetap dilaksanakan, namun waktu yang dibutuhkan relatif lebih panjang.
Sementara itu, jika pembangunan infrastruktur lewat BUMN, tak membutuhkan proses politik yang panjang serta pembicaraan yang yang panjang. Ini telah dibuktikan dengan modernisasi Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Dimana saat tahun 2011, dimulai upaya modernisasi dan selesai tahun 2012. Sekarang tahun 2013 sudah selesai dan dapat dirasakan hasilnya yakni zero timing time untuk kapal sandar di pelabuhan. "Ibarat tubuh, jika yang bekerja itu dua tangan, maka hasilnya tentu lebih cepat. Kalau hanya mengandalkan tangan kanan (APBN,red) hasilnya butuh waktu untuk dilihat," ucapnya.
Dahlan mengatakan saat ini, juga tengah berjalan proses pembangunan jalan tol di atas laut Bali, dengan panjang 12 km. Pengerjaan jalan tol sepanjang 12 km itu, hanya memakan waktu 12 bulan saja. Diperkirakan Juli mendatang, akan diresmikan. Pembangunan infrastruktur di Bali akan menjadi model pembangunan infrastruktruktur di Indonesia. Selain jalan tol, juga dilakukan perbaikan bandara.
"Dalam tiga bulan ini akan selesai, tak perlu proses yang panjang dan berbelit-belit. Itu dikerjakan BUMN. Jalan tol di Sumbar juga akan dikerjakan BUMN," ucapnya. Ditanya kapan kira-kira Presiden akan menekan persetujuannya" Dahlan mengatakan tak bisa memastikannya. "Kita tunggu saja dulu ya. Insya Allah, pembangunan jalan tol di Sumbar akan kita realisasikan," ucapnya.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno juga berharap persetujuan presiden terhadap pembangunan jalan tol dapat segera diteken. "Kita berharap pembangunan jalan tol segera diteken presiden. Kita selama ini belum memulai pembangunan fisiknya karena masih menunggu itu. Kalau untuk pembebasan lahan pembangunan jalan tol, sudah dibebaskan," ucapnya.
Lebih lanjut, Irwan mengungkapkan investasi jalan tol menghabiskan anggaran Rp10 triliun. Untuk pembebasan lahan dialokasikan Rp 400 miliar. Jika rencana pembelian kawasan perekonomian jadi, maka akan terjadi penambahan nilai investasi lagi sebesar Rp800 miliar. Jalan tol sebagai alternatif prasarana transportasi darat dalam upaya mengurangi kepadatan lalu lintas. Jalan tol berfungsi meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan jasa distribusi produk kegiatan ekonomi dari pusat pengolahan ke pusat pemasaran melalui koridor Sumatera dan sebaliknya menuju Sumbar khususnya Telukbayur.
Rencana pembangunan jalan tol Padang-Batas Riau telah diakomodir di tingkat nasional. Antara lain rencana pembangunan Sumatera Highway 2011- 2029 yang dikeluarkan Bappenas, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 (Perpres No 32 Tahun 2011) serta SK Menteri PU No 631/KPTS/M /2009 tentang Penetapan Ruas Jalan sebagai jalan nasional. Rencana pembangunan jalan tol juga telah diakomodir dalam dokumen perencanaan daerah, RPJPD Provinsi Sumbar 2005-2025, Rencana Tatatuang Wilayah (RTRW) 2009-2029 dan RPJMD Sumbar 2010-2015.
"Banyak manfaat yang dapat diterima masyarakat dengan pembangunan jalan tol ini. Selain itu, lalu lintas barang dan jasa akan semakin lancar dan ini akan semakin mengerakan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Pembangunan jalan tol akan dibangun dalam IV segmen. Segmen I dari Padang (By Pass)-Sicincin. Segmen II dari Sicincin-Padang Panjang, Segmen III dari Padang Panjang sampai Payakumbuh dan Segmen IV dari Payakumbuh ke Batas Riau. Spesifikasi jalan tol yang akan dibangun, kecepatan 100 km/jam, jumlah jalur per segmen yang akan dibangun adalah segmen I, full standar (2x3 lajur), segmen II full standar (2x3 lajur), segmen III full standar (2x4 lajur), segmen IV high grade (2x2 lajur). Lebar lajur 3,60 meter. Sedangkan lebar bahu luar 3 meter, lebar bahu dalam 1,5 meter dan lebar median 11, 5 meter dan lebar rumija 60 meter.
"Kami juga telah melakukan sosialisasi pada masyarakat, terutama masyarakat di daerah di lokasi rencana pembangunan jalan tol melaui media massa, kunjungan lapangan dan rapat-rapat," pungkas Irwan. (ayu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Hakim Agung Dilapor ke KY
Redaktur : Tim Redaksi