ATAMBUA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan akhirnya memenuhi janji mengunjungi Kabupaten Belu, Jumat, (18/1) kemarin, setelah beberapa waktu lalu tertunda untuk mengunjungi daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste itu. Berdasarkan pantauan koran ini, orang nomor satu di jajaran Kementerian BUMN dan rombongan, rencananya menggunakan pesawat dari Dili, Timor Leste dan mendarat di Bandara Atambua, pukul 07.00 Wita, setelah meresmikan Telkomsel di Dili.
Namun akibat cuaca yang buruk, Dahlan Iskan batal menggunakan pesawat dan melakukan perjalanan darat dari Dili menuju Belu. Menteri BUMN bersama rombongan tiba di perbatasan pintu Mota"ain, Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu sekira pukul 10:30 Wita, untuk mengikuti acara ground breaking PKBL BUMN dengan program Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemisikinan di daerah perbatasan.
Dahlan yang saat itu didampingi Duta Besar RI untuk Timor Leste, Primanto Hendrasmoro, diterima secara adat Belu, yakni Hase Hawaka dan pengalungan kain tenun. Usai melakukan acara penerimaan tersebut, Dahlan diterima Bupati Belu, Joachim Lopez, didampingi Kajari Atambua, Ketua Pengadilan, Danyon Yonif 744, Dansatgas Pamtas Yonif 312 RI-RDTL, Dandim 1605 Belu dan utusan Kapolres Belu.
Rombongan Menteri BUMN, Bupati Belu langsung menuju ke lokasi untuk melakukan penaman bibit Sorgum di Kabupaten Belu. Setibanya di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Dahlan langsung melakukan penanaman sorgum secara simbolis ditemani Bupati Belu. Setelah selesai melakukan tanam secara simbolis, bersama rombongan Menteri BUMN bersama bupati Belu meninjau posko pelayanan kesehatan gratis atau pengobatan gratis dari PT. Askes, kepada masyarakat di desa itu.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam guyuran hujan yang begitu deras mengemukakan, penanaman bibit Sorgum merupakan upaya pihaknya dalam meningkatkan ketahanan pangan untuk masyarakat NTT, salah satunya Kabupaten Belu. Karena itu masyarakat diminta untuk mengawasi, bergerak dan membantu program sorgum di NTT.
"Saya minta masyarakat tolong awasi, bergerak dan membantu pengembangan sorgum, agar sesuai dengan cita-cita. Kalau tidak sesuai dengan cita-cita bapak ibu, silakan melaporkan kepada bupati ataupun saya," sebutnya.
Mantan Dirut PLN itu mengatakan, pengembangan sorgum sangat penting untuk masa yang akan datang. Pasalnya, sorgum memiliki beberapa keunggulan. Adapun keunggulan itu antara lain, dapat dijadikan tepung, dan batangnya dapat dijadikan bioetanol, serta sisa ampas batangnya dapat dijadikan pakan ternak yang menyerupai permen.
Melihat keunggulan itu, maka pihaknya meminta agar pengembangan sorgum secara kontiniyu dan berhasil baik. Ke depan, pihaknya akan memberikan bantuan mesin pembuat tepung, pembuat minyak biaetanol dan komfor berbahan bakar biaetanol.
"Bantuan itu akan kami berikan kalau target 200 ha Sorgum berhasil. Semua mesin akan disiapkan oleh PT Batan Teknologi dan kompor dibiayai oleh Pertamina " papar mantan wartawan itu.
Lebih jauh dia menjelaskan, program ini tidak boleh gagal, seperti program-program lainnya. Penanaman hari ini ujarnya, tidak penting dan lebih penting adalah panenannya. "Program ini berhasil dan tidak boleh gagal," tegas mantan CEO Jawa Pos itu.
Dia berharap, kepala desa, camat, kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, dan bupati Belu, bekerja keras agar Sorgum di Belu bisa berhasil. Dahlan berjanji akan datang kembali ke Belu tiga bulan ke depan, untuk melihat pengembangan sorgum. "Kepala desa, camat, kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan serta bupati Belu, harus kerja sungguh-sungguh hingga program ini berhasil," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Joachim Lopez, dalam sekapur sirihnya menyambut baik program pengembangan sorgum di Kabupaten Belu, dari Kementrian BUMN. "Saya atas nama masyarakat Belu, mengucapkan terima kasih kepada Kementrian BUMN karena terobosan yang telah dibuat ini telah menyentuh langsung pada akar rumput," kata Joachim.
Dia menjelaskan, program ini sangat baik dan memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat. Pemerintah dan masyarakat kabupaten Belu mendukung program ini dan mendorong agar program Sorgum dapat dilakukan di seluruh wilayah Belu, pada musim tanam ini maupun musim tanam yang akan datang. (lok/rsy)
Namun akibat cuaca yang buruk, Dahlan Iskan batal menggunakan pesawat dan melakukan perjalanan darat dari Dili menuju Belu. Menteri BUMN bersama rombongan tiba di perbatasan pintu Mota"ain, Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu sekira pukul 10:30 Wita, untuk mengikuti acara ground breaking PKBL BUMN dengan program Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemisikinan di daerah perbatasan.
Dahlan yang saat itu didampingi Duta Besar RI untuk Timor Leste, Primanto Hendrasmoro, diterima secara adat Belu, yakni Hase Hawaka dan pengalungan kain tenun. Usai melakukan acara penerimaan tersebut, Dahlan diterima Bupati Belu, Joachim Lopez, didampingi Kajari Atambua, Ketua Pengadilan, Danyon Yonif 744, Dansatgas Pamtas Yonif 312 RI-RDTL, Dandim 1605 Belu dan utusan Kapolres Belu.
Rombongan Menteri BUMN, Bupati Belu langsung menuju ke lokasi untuk melakukan penaman bibit Sorgum di Kabupaten Belu. Setibanya di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Dahlan langsung melakukan penanaman sorgum secara simbolis ditemani Bupati Belu. Setelah selesai melakukan tanam secara simbolis, bersama rombongan Menteri BUMN bersama bupati Belu meninjau posko pelayanan kesehatan gratis atau pengobatan gratis dari PT. Askes, kepada masyarakat di desa itu.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam guyuran hujan yang begitu deras mengemukakan, penanaman bibit Sorgum merupakan upaya pihaknya dalam meningkatkan ketahanan pangan untuk masyarakat NTT, salah satunya Kabupaten Belu. Karena itu masyarakat diminta untuk mengawasi, bergerak dan membantu program sorgum di NTT.
"Saya minta masyarakat tolong awasi, bergerak dan membantu pengembangan sorgum, agar sesuai dengan cita-cita. Kalau tidak sesuai dengan cita-cita bapak ibu, silakan melaporkan kepada bupati ataupun saya," sebutnya.
Mantan Dirut PLN itu mengatakan, pengembangan sorgum sangat penting untuk masa yang akan datang. Pasalnya, sorgum memiliki beberapa keunggulan. Adapun keunggulan itu antara lain, dapat dijadikan tepung, dan batangnya dapat dijadikan bioetanol, serta sisa ampas batangnya dapat dijadikan pakan ternak yang menyerupai permen.
Melihat keunggulan itu, maka pihaknya meminta agar pengembangan sorgum secara kontiniyu dan berhasil baik. Ke depan, pihaknya akan memberikan bantuan mesin pembuat tepung, pembuat minyak biaetanol dan komfor berbahan bakar biaetanol.
"Bantuan itu akan kami berikan kalau target 200 ha Sorgum berhasil. Semua mesin akan disiapkan oleh PT Batan Teknologi dan kompor dibiayai oleh Pertamina " papar mantan wartawan itu.
Lebih jauh dia menjelaskan, program ini tidak boleh gagal, seperti program-program lainnya. Penanaman hari ini ujarnya, tidak penting dan lebih penting adalah panenannya. "Program ini berhasil dan tidak boleh gagal," tegas mantan CEO Jawa Pos itu.
Dia berharap, kepala desa, camat, kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, dan bupati Belu, bekerja keras agar Sorgum di Belu bisa berhasil. Dahlan berjanji akan datang kembali ke Belu tiga bulan ke depan, untuk melihat pengembangan sorgum. "Kepala desa, camat, kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan serta bupati Belu, harus kerja sungguh-sungguh hingga program ini berhasil," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Joachim Lopez, dalam sekapur sirihnya menyambut baik program pengembangan sorgum di Kabupaten Belu, dari Kementrian BUMN. "Saya atas nama masyarakat Belu, mengucapkan terima kasih kepada Kementrian BUMN karena terobosan yang telah dibuat ini telah menyentuh langsung pada akar rumput," kata Joachim.
Dia menjelaskan, program ini sangat baik dan memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat. Pemerintah dan masyarakat kabupaten Belu mendukung program ini dan mendorong agar program Sorgum dapat dilakukan di seluruh wilayah Belu, pada musim tanam ini maupun musim tanam yang akan datang. (lok/rsy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKD Makassar Ancam Gugat Kemenpan
Redaktur : Tim Redaksi