jpnn.com - JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan optimistis bisnis properti perusahaan milik negara bisa menyaingi pengembang terbesar setara Agung Podomoro Grup, dengan catatan pengelolaanya profesional dalam satu anak perusahaan.
"Aset-aset BUMN berupa tanah yang menganggur jika dikelola dan dijadikan bisnis properti akan sangat produktif, bahkan bisa mengalahkan Agung Podomoro, pengembang terbesar di Indonesia," ujar Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (4/8).
BACA JUGA: Jokowi Diminta Umumkan Kriteria Calon Menteri ke Publik
Terlebih saat ini kata Dahlan, sejumlah BUMN mulai menggeluti bisnis properti menyusul banyaknya aset yang tidak produktif. Ide itu menurutnya sangat bagus untuk dijalankan, mengingat BUMN harus menyelamatkan aset-aset milik negara.
"Saya banyak menandatangani persetujuan pembentukan anak usaha BUMN yang ekspansi ke sektor properti. Ini ide yang betul-betul bagus," ungkapnya.
BACA JUGA: Kemenkumham Kaji Rencana Cabut Kewarganegaraan Anggota ISIS
Aset-aset tersebut lanjut Dahlan, jika dibiarkan begitu saja justru malah menjadi beban perseroan, lantaran harus membayar pajak bumi dan bangunan, serta membayar biaya tak terduga lainnya. Untuk itu ia menyarankan BUMN yang memiliki aset berupa tanah dapat menjalin kerjasama dengan BUMN Karya, maupun BUMN lainnya untuk mengembangkan properti.
"Tidak perlu kerjasama dengan swasta, kecuali sangat khusus. Tidak mudah juga kerjasama dengan sesama BUMN, tapi setiap perjanjian harus dilakukan dengan 'clean and clear' agar transparan," pinta mantan Dirut PLN ini.
BACA JUGA: Ingatkan Jokowi Tak Pasang Menteri Berpaham Neolib
Sejumlah BUMN yang sudah merealisasikan masuk bisnis properti, seperti PT Pos Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Telkom, PT Adhi Karya, PT PP, PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, dan Hutama Karya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jimly: DKPP Tidak Urus Hasil Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi