JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengurangi jumlah perusahaan plat merah secara bertahap. Hal itu dilakukan karena jumlah BUMN yang saat ini mencapai 141, dirasa perlu dirampingkan.
"Sesuai amanat keputusan bersama yaitu harus mengurangi perusahan BUMN, dari 141 akan menjadi 80 BUMN," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/4).
Meski begitu Dahlan menjamin kementerian yang dipimpinnya tidak akan serta merta menghilangkan beberapa BUMN. Sebab, akan ada merger BUMN secara bertahap.
Dahlan mencontohkan rencana merger PT INTI dengan PT Len Industri. "PT INTI dan en akan dilakukan dengan proses merger. Jadi perusahaan BUMN yang bagus kita gabung," sebutnya.
Sebelumnya, PT Len Industri berencana bergabung dengan PT Telekomunikasi Indonesia. Namun, bentuk dari penggabungan ini masih dalam tahap kajian. CEO PT Len Industri (Persero) Abraham Mose menyatakan bahwa pihaknya akan menerima apapun keputusan terkait penggabungan dua perusahaan tersebut. (chi/jpnn)
"Sesuai amanat keputusan bersama yaitu harus mengurangi perusahan BUMN, dari 141 akan menjadi 80 BUMN," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/4).
Meski begitu Dahlan menjamin kementerian yang dipimpinnya tidak akan serta merta menghilangkan beberapa BUMN. Sebab, akan ada merger BUMN secara bertahap.
Dahlan mencontohkan rencana merger PT INTI dengan PT Len Industri. "PT INTI dan en akan dilakukan dengan proses merger. Jadi perusahaan BUMN yang bagus kita gabung," sebutnya.
Sebelumnya, PT Len Industri berencana bergabung dengan PT Telekomunikasi Indonesia. Namun, bentuk dari penggabungan ini masih dalam tahap kajian. CEO PT Len Industri (Persero) Abraham Mose menyatakan bahwa pihaknya akan menerima apapun keputusan terkait penggabungan dua perusahaan tersebut. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Kenaikan UMP, Jokowi Ogah Disalahkan
Redaktur : Tim Redaksi