Dahlan Pastikan BUMN Segera Produksi Kedelai

Kamis, 26 Juli 2012 – 03:49 WIB

JAKARTA - Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung ketahanan pangan nasional akan makin besar. Saat ini, perusahaan pelat merah tengah bersiap untuk ekspansi di empat komoditas pangan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakui, kapasitas BUMN memang terbatas untuk langsung berperan dalam produksi semua bahan pangan. Tahun ini, BUMN masih fokus pada komoditas beras, gula, dan sapi. "Nah, tahun depan baru bisa bantu produksi kedelai, sorgum, jagung, dan sagu," ujarnya, Rabu (25/7).

Pernyataan Dahlan tersebut merupakan respons atas lonjakan harga kedelai serta masih tingginya impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia. Bahkan, sampai ada pemogokan pengrajin tahu tempe sebagai protes atas tingginya harga kedelai.

Namun demikian, untuk saat ini BUMN belum bisa menjadi solusi atas mahalnya komoditas kedelai. Tapi, Dahlan yakin pemerintah akan mencari solusi untuk mengatasinya. "Saya tidak bisa terlalu masuk (terkait kedelai), karena sudah ada yang mengurusnya (Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, Red)," katanya.

Sebelumnya Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin mengatakan, salah satu agenda utama BUMN memang meningkatkan perannya dalam program ketahanan pangan. "Itu dilakukan melalui program pro beras, rice estate, perkebunan sagu di Sorong, dan sinergi BUMN perkebunan dan ternak sapi," ucapnya.

Dalam hal program ketahanan pangan, ada daftar 25 BUMN yang bergerak di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yakni PTPN I - XIV, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Inhutani I - V, PT Perikanan Nusantara, Perum PPS, PT Sang Hyang Seri, dan PT Pertani.

Sebelumnya, kata Dahlan, saat ini BUMN tengah menyiapkan lahan di kawasan Banyuwangi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sumba. Lahan-lahan yang kurang produktif tersebut akan mulai digarap menjadi lahan sorgum. "Akhir tahun ini akan siap," ujarnya. (Owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Solusi Disiapkan untuk Atasi Krisis Kedelai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler