BANJARAN - Usai menyambangi pondok pesantren Yamisa, kemarin (17/6) dalam rangkaian kegiatan usai Jalan Sehat, Menteri BUMN Dahlan Iskan bertolak ke pabrik kondom dan suntikan PT Mitra Rajawali Banjaran RNI Group.
Pantauan Bandung Ekspres (Grup JPNN), Dahlan Iskan yang didampingi CEO Radar Cirebon Group Yanto S Utomo beserta jajaran dan Dirut PT Mitra Rajawali Banjaran, Saptariyanti serta jajaran RNI Group, melakukan pemantauan proses pembuatan kondom. Sejumlah alat pembuatan kondom tersebut menjadi perhatian dalam pemantauan. Bahkan, sambil becanda, Dahlan Iskan menanyakan kapan ada kondom rasa durian? Yang ada di sinikan baru diproduki rasa strawberry?
Bahkan, setibanya di ruang pengemasan kondom, mantan wartawan majalah Tempo tersebut, menyapa para karyawan yang tengah sibuk mengemas kondom ke dalam kemasan. Banyak senyuman dan celotehan canda Dahlan kepada sejumlah karyawan. Bahkan, mereka pun tidak malu-malu ketawa mendengar gurauan pria kelahiran Magetan Jawa Timur tersebut.
Meski demikian, usai melihat-lihat ruangan pembuatan kondom, saat diminta melihat pembuatan suntikan, Dahlan menolak. Menurutnya, bukan tidak mau melihat tetapi menghemat waktu karena masih banyak kunjungan ke tempat lainnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Dahlan Iskan mengajak sejumlah pejabat PT RNI Group untuk berbicara dengan duduk lesehan tanpa alas di atas lantai pinggir gedung. Sambil mengingatkan kepada wartawan untuk tidak mendekat. "Wartawan jangan mendekat dulu yah," ucapnya sambil tersenyum.
Obrolan singkat yang tidak lebih dari 10 menit tersebut, terdengar dari inti pembicaraan tersebut bahwa pabrik ini dinyatakan sehat. Pasalnya, sebelum Menteri BUMN dijabat Dahlan Iskan, pabrik yang merupakan satu-satunya BUMN alat kesehatan di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara ini diketahui sempat mengalami penurunan omset dan selalu rugi dalam beberapa tahun kebelakang. Namun, saat ini pabrik tersebut mulai bangkit dengan menjalin sejumlah kerjasama atas imbauan dan solusi yang diberikan Dahlan Iskan.
"Banyak masukan dan solusi yang diberikan Pak Dahlan untuk kemajuan pabrik ini. Dan rupanya saat ini mulai terasa kembali dalam peningkatan pemesanan dan penjualan," ungkap Dirut PT Mitra Rajawali Banjaran, Saptariyanti.
Semula MRB hanya mengandalkan pasar, pabrik kondom yang telah memiliki produk asli 100 persen Indonesia yakni kondom bermerek Artika, juga telah menyuplai untuk keperluan BKKBN, seperti merek Andalan. Begitupun dengan suntikannya.
Bahkan, pihaknya menjamin kualitas yang diberikan lebih bagus ketimbang produk kondom impor. Pasalnya, kondom Artika dibuat dari karet alam atau Natural Rubber yang disesuaikan persyaratan dari WHO untuk kondom yang sehat. Beda dengan impor yang menggunakan sintesis.
"Kami optimis akan gairah bisnis dari produk ini. Semua tidak lepas dari arahan Pak Dahlan yang selalu memberikan solusi bagi kemajuan BUMN khususnya kepada pabrik kondom ini yang semula sudah mulai sakit kini sembuh kembali. Sebab, adanya pabrik kondom asli Indonesia ini tidak lain untuk turut memenuhi kebutuhan akan program Keluarga Berencana yang digaungkan pemerintah," pungkasnya. (alw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KTT G-20, RI Bela Kepentingan Nasional
Redaktur : Tim Redaksi