KTT G-20, RI Bela Kepentingan Nasional

Senin, 18 Juni 2012 – 05:07 WIB

JAKARTA -- Presiden SBY dalam kunjungan ke KTT G-20 di Los Cabos, Meksiko, 17-19 Juni 2012, menegaskan, Indonesia sangat berkepentingan dengan forum tersebut demi membela kepentingan nasional.

"Namun jangan sampai kita hanya berfikir mendapat apa, tanpa berupaya menyumbangkan peran dan pikiran," kata SBY dalam rilis yang diterima JPNN, Minggu (17/6).

Hal tersebut ditekankan SBY agar diplomasi kita lebih tajam dan efisien. “Indonesia bisa memberikan sesuatu untuk dunia, karena kita sekarang adalah kekuatan regional dan global," ungkapnya.

Dijelaskan, beberapa tujuan yang ditargetkan dari KTT di Meksiko ini. Pertama, walaupun kini tengah terjadi guncangan ekonomi global, khususnya Eropa, Indonesia harus bisa minimalkan dampak terhadap perekonomian, dan harus menjaga pertumbuhan positif.
 
Nah, ada perbedaan makna pertumbuhan antara G-20 dengan Indonesia. G-20 menganggap pertumbuhan hanyalah strong, balanced and sustainable growth. “Itu tidak cukup, harus ditambah kata inklusif atau dalam kalimat lain sustainable growth with equity," kata Presiden.

Kedua, Indonesia ingin mengulangi success story ketika dipandang dunia sebagai salah satu dari tiga negara selain China dan India yang bisa menjaga pertumbuhan positif dalam situasi krisis global, 2008-2009.

Sebagaimana diketahui, pada periode tersebut banyak negara kolaps dan mengalami pertumbuhan minus. Indonesia bisa membuktikan mampu bertahan di tengah situasi yang tidak menguntungkan. Hal yang sama terjadi sekarang ini, dimana tidak terjadi lay-off atau pengangguran besar-besaran di Indonesia, seperti yang terjadi di beberapa negara. Jika angka pengangguran di banyak kawasan berada pada kisaran 10% sampai 12%, maka Indonesia berhasil menekannya ke angka 6%. Bahkan kisah ekstrim terjadi di Spanyol, dimana pengangguran terdidik angkanya cukup menyeramkan, mendekati 40%.

Ketiga, keberhasilan  mengendalikan krisis 2008 salah satunya karena mendapat warning yg cukup, sehingga dapat mengantisipasi dan membangun opsi untuk menjaganya. Indikator-indikator yang bisa kita deteksi itu hasil dari interaksi kita dalam forum-forum internasional, seperti G-20. Dengan kesiapan menghadapi setiap perubahan, kita akan bisa mengubah krisis menjadi peluang.

Menurut SBY, apa yang dicapai Indonesia selama ini ternyata juga mendapatkan pengakuan dunia. Dalam forum WEFEA di Bangkok beberapa waktu lalu, negara-negara Eropa merasa cukup tenang dengan pertumbuhan di Asia, khususnya Indonesia yang masih positif. Dengan relatif stabilnya Indonesia, dan juga China dan India, maka Eropa masih memiliki peluang untuk memulihkan penyakitnya lebih cepat lagi.

Lebih jauh Presiden meminta dukungan media untuk mengabarkan kepada rakyat Indonesia mengenai ikhtiar diplomasi yang dilakukan anak bangsa. “Kita semua sangat serius dalam forum-forum seperti G-20 ini. Tak ada hal yang ingin kita capai kecuali yang terbaik bagi rakyat," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arah Baru Transmigrasi, Harus Ada Transformasi Budaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler