Dahlan berbagi kisah semasa diminta Presiden SBY menjadi Dirut PT PLN (Persero). Saat itu Dahlan tidak langsung menyanggupi permintaan tersebut.
Menurut Dahlan, latar pendidikannya sama sekali tidak nyambung dengan dunia kelistrikan. Dahlan sedari kecil mengenyam pendidikan madrasah. Yakni, madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA).
"Waktu di madrasah dulu, saya tidak pernah diajari tentang trafo, turbin, dan segala hal lain yang berhubungan dengan listrik," tuturnya dengan disambut gelak tawa para undangan.
Meski begitu, SBY tetap memercayakan jabatan Dirut PLN kepada dirinya. Kata Dahlan, memimpin PLN ke arah yang lebih baik, ternyata tidak cukup bermodal kemampuan teknis kelistrikan. Ada kemampuan-kemampuan lain yang justru lebih menentukan. Yaitu, leadership, manajemen, dan dapat memberikan contoh kepemimpinan yang baik.
Di antara sikap dan jiwa pemimpin itu, lanjut Dahlan, adalah konsisten (istiqamah), jujur, serta berperilaku sopan. Rupanya, jiwa-jiwa kepemimpinan itu sudah diajarkan di pesantren. Sikap dan jiwa kepemimpinan itu pula yang membuat Dahlan kini dipasrahi tugas sebagai menteri BUMN.
Lebih lanjut Dahlan mengungkapkan, di kabinet Indonesia Bersatu, ada tiga menteri lulusan madrasah aliyah. Yakni, menteri kehutanan, menteri agama, dan menteri BUMN.
Melihat kenyataan tersebut, Dahlan berkeyakinan, lulusan madrasah sangat mungkin dapat mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dengan menduduki jabatan menteri. "Bahkan, tidak tertutup kemungkinan lulusan madrasah bisa menjadi presiden," katanya disambut tepuk tangan dan gelak tawa hadirin.
Saat sesi tanya jawab, seorang guru bertanya soal kesiapan Dahlan menjadi capres 2014? Dengan tenang Dahlan mengatakan bahwa jabatan setinggi dan sepenting presiden lebih banyak campur tangan Tuhan yang menentukannya. "Saya percayakan sama takdir Tuhan saja," tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut Dahlan didampingi mantan Gubernur Jatim Imam Utomo. Dahlan disambut salah satu pengasuh Pesantren Annuqayah, KH Ahmad Basyir A.S. dan beberapa kiai sepuh lain. Hadir pula Bupati Sumenep A. Busyro Karim. (uji/hud/rd/jpnn/c2/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Didesak Introspeksi soal Bakso Babi
Redaktur : Tim Redaksi