jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sempat merasa kesulitan kala mencari pengganti Direktur Utama PT Sarinah, Mira Amahorseya. Menurut Menteri BUMN Dahlan Iskan, beberapa orang yang jadi kandidat Dirut Sarinah mengajukan sejumlah permintaan yang sulit dinegosiasikan.
"Akhirnya cari dari luar (kementerian BUMN), ketemu beberapa orang minta syarat macam-macam dan kita coba negosiasi," ungkap Dahlan di kantornya, Jakarta, Kamis (17/7).
BACA JUGA: Lippo Buka 300 Bioskop
Permintaan macam-macam yang dimaksud seperti gaji yang harus sesuai. Alasannya, para kandidat dirut justru takut ketika sudah menjabat bakal diganggu politisi atau ditarik-tarik agar mencari sambilan di luar. Karenanya para kandidat Dirut Sarinah mengajukan tawaran gaji yang harus sesuai dengan kekhawatiran yang akan dirasakan.
Akhirnya, setelah melakukan negosiasi dengan beberapa kandidat yang berminat menjadi Dirut PT Sarinah, Kementerian BUMN mendapatkan Ira Puspita Dewi. "Akhirnya dari yang berminat itu terpilih namanya Ira Puspita Dewi. Umurnya di bawah 50 an lah," tandas Dahlan.
BACA JUGA: Ini Alasan Dahlan Ingin BUMN di Pimpin Oleh Banyak Wanita
Dahlan mengatakan, Ira awalnya juga keberatan dengan gaji yang ditawarkan sebagai Dirut Sarinah. Sebab, Ira awalnya bekerja dengan gaji besar di sebuah perusahaan asal Amerika Serikat.
"Mula-mula dia (Ira) keberatan karena gajinya turun, tentu gaji menjadi Dirut Sarinah lebih rendah bila dibandingkan dengan di perusahaan Amerika tersebut," ungkap Dahlan.
BACA JUGA: Peredaran Daging Celeng Ilegal Dikelola Sindikat
Namun, akhirnya Kementerian BUMN bernegosiasi dengan Ira agar mau duduk sebagai Dirut Sarinah. "Dia berfikir meski gajinya lebih kecil, namun ia merasa sudah waktunya untuk mengabdi pada negara. Karena sudah 10 tahun ia bekerja untuk perusahaan Amerika," papar mantan Dirut PLN ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Komisaris PTPN XIII, Dino Mengaku Belajar Lagi
Redaktur : Tim Redaksi