JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berjanji memperjuangkan nasib PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang selama empat tahun belum kunjung menerima dana perawatan untuk prasarana atau "infrastructure maintenance and operation" (IMO) dari pemerintah.
"Saya pokoknya ingin ikut berjuang dengan KAI mulai hari ini," ucap Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/3).
Seharusnya, kata Dahlan, dana tersebut memang harus cair. "Kalau memang itu sudah hak PT KAI, ya harus cair," terangnya.
Perjuangan itu, akan dimulai Dahlan dalam rapat sidang kabinet yang akan digelar siang ini di Istana. "Kemana saja saya akan ikut berjuang, hari ini kan ada sidang kabinet, saya akan berjuang. Pokoknya saya akan ada di depan," pungkas Dahlan dengan mengebu-gebu.
Sebelumnya Kepala Humas PT KAI, Mateta Rijalulhaq, mengatakan bahwa KAI belum menerima dana perawatan prasarana. "Yang tidak turun sama sekali itu adalah biaya perawatan untuk prasarana atau "infrastructure maintenance and operation (IMO)," tutur Mateta, Rabu malam (13/3).
Kata Mateta, dana IMO senilai Rp 1,7 triliun per tahun itu tidak pernah cair dari pemerintah selama empat tahun belakangan. Mateta menyebut saat ini KAI melakukan perawatan dengan biaya sendiri. Ketika ditanya mengenai alasan dana tersebut belum cair, Mateta menyarankan untuk bertanya langsung pada pihak yang bersangkutan.
"Tanya saja sama yang membuat kebijakan," tambahnya singkat.
"Jika pengerjaan perbaikan harus menunggu dana IMO, maka tidak akan selesai-selesai, karena dananya sampai tahun ini saja tidak pernah cair. Jadi kami menggunakan dana sendiri," imbuhnya. (chi/jpnn)
"Saya pokoknya ingin ikut berjuang dengan KAI mulai hari ini," ucap Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/3).
Seharusnya, kata Dahlan, dana tersebut memang harus cair. "Kalau memang itu sudah hak PT KAI, ya harus cair," terangnya.
Perjuangan itu, akan dimulai Dahlan dalam rapat sidang kabinet yang akan digelar siang ini di Istana. "Kemana saja saya akan ikut berjuang, hari ini kan ada sidang kabinet, saya akan berjuang. Pokoknya saya akan ada di depan," pungkas Dahlan dengan mengebu-gebu.
Sebelumnya Kepala Humas PT KAI, Mateta Rijalulhaq, mengatakan bahwa KAI belum menerima dana perawatan prasarana. "Yang tidak turun sama sekali itu adalah biaya perawatan untuk prasarana atau "infrastructure maintenance and operation (IMO)," tutur Mateta, Rabu malam (13/3).
Kata Mateta, dana IMO senilai Rp 1,7 triliun per tahun itu tidak pernah cair dari pemerintah selama empat tahun belakangan. Mateta menyebut saat ini KAI melakukan perawatan dengan biaya sendiri. Ketika ditanya mengenai alasan dana tersebut belum cair, Mateta menyarankan untuk bertanya langsung pada pihak yang bersangkutan.
"Tanya saja sama yang membuat kebijakan," tambahnya singkat.
"Jika pengerjaan perbaikan harus menunggu dana IMO, maka tidak akan selesai-selesai, karena dananya sampai tahun ini saja tidak pernah cair. Jadi kami menggunakan dana sendiri," imbuhnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gas Elpiji Bikin Risau
Redaktur : Tim Redaksi