JAKARTA - Tata kelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi salah satu agenda utama Kementerian BUMN. Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan, seluruh BUMN yang memiliki aset nonproduktif harus segera menata aset-asetnya.
"Akhir tahun ini harus sudah selesai," ujarnya, Selasa (19/6). Menurut Dahlan, saat ini BUMN memiliki aset dengan nilai sekitar Rp 3.000 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian merupakan aset produktif dan sebagian lainnya berupa aset nonproduktif.
"Aset yang tidak produktif itu biasanya tidak bisa segera diproduktifkan, ada juga yang sulit untuk diproduktifkan. Nanti masing-masing BUMN mencari pemecahan sendiri," katanya.
Berdasar data Kementerian BUMN, hingga askhir 2011 lalu, total aset 141 perusahaan pelat merah tercatat sebesar Rp 2.962 triliun. Tahun ini, berdasar Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012, aset BUMN diproyeksikan naik menjadi Rp 3.422 triliun.
Dahlan menyebut, beberapa BUMN yang memiliki aset nonproduktif atau aset nganggur berupa tanah dan bangunan diantaranya adalah PT Pertamina, PT PLN, Bulog, PT Kereta Api Indonesia (KAI), maupun PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Sebagai wujud dukungan dalam penataan aset, maka potensi penghematan anggaran Kementerian BUMN yang senilai Rp 12 miliar, akan digunakan untuk biaya pengelolaan, klasifikasi, serta penyewaan konsultan untuk membantu pembenahan tata kelola aset BUMN. "Itu nanti ditangani Pak Yasin (Wamen BUMN Mahmuddin Yasin, Red)," ucapnya.
Saat ini, upaya optimalisasi aset BUMN dilakukan melalui bantuan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Direktur Utama PT PPA Boyke Mukijat mengatakan, ada tujuh BUMN yang siap menyerahkan pengelolaan aset-aset nonproduktifnya kepada PPA. "Di antaranya adalah Pertamina, KAI (Kereta Api Indonesia), dan PLN," ujarnya.
Menurut Boyke, aset-aset yang diserahkan pengelolaannya kepada PPA kebanyakan berupa gedung atau tanah yang selama ini kurang produktif dan tidak sesuai dengan core business BUMN bersangkutan. "Nanti PPA akan mengkaji bagaimana cara mengoptimalkan nilai aset yang ada. Misalnya, diubah fungsinya, dikerjasamakan dengan pihak lain, atau bisa juga dijual," katanya.
BUMN yang secara resmi sudah bekerja sama dengan PPA untuk pengelolaan asetnya adalah Pertamina. Tercatat, ada tujuh aset tanah/properti Pertamina kini diserahkan pengelolaannya pada PPA, di antaranya aset properti di Kemanggisan dan Kramat Raya (Jakarta), serta aset Lapangan Terbang dan Lapangan Golf di Pondok Cabe,Tangerang Selatan. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Rel Ganda Jakarta-Surabaya Sudah 15 Persen
Redaktur : Tim Redaksi