JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yakin rumah sakit (RS) pekerja PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) persero di Cakung, Jakarta Utara dapat segera diresmikan. Makanya ia memberi tenggat waktu selama 6 bulan hingga bulan Agustus 2013 terhitung mulai hari ini untuk diselesaikan pekerjaannya.
"Rumah sakit ini harus beroperasi sebelum tanggal 17 Agustus, pokoknya sebelum 17 Agustus sudah harus diresmikan," ujar Dahlan, Jumat (22/2).
Dahlan merasa pekerjaan pembangunan rumah sakit yang menyediakan 184 kamar itu cukup satu semester saja.
"Kalau enam bulan bukan mengada-ada. Hotel Mulia saja yang megah, pembangunannya delapan bulan selesai dengan jumlah kamar sebanyak itu. Masa ini (RS pekerja-red) yang kurang dari 200 kamar tidak selesai dalam waktu enam bulan," papar mantan Dirut PLN ini.
Apalagi, Dahlan melihat akses lahan kerja di kawasan ini cukup bagus, sehingga bisa menjadi point tambah untuk melancarkan pembangunan rumah sakit ini.
"Proyek ini bisa cepat kalau lahan kerja itu bagus, karena saya sudah lihat lapangan kerja di sini bagus. Bagus itu kalau tidak sempit, sehingga pekerja juga leluasa untuk membangun," terangnya.
Atas dua alasan tersebut, pria yang baru genap seminggu melakukan opersi cuci otak ini tidak akan mentolerir bila pembangunan rumah sakit ini terhambat atau molor pengerjaaannya.
"Jadi saya tidak akan pahami semua alasan kalau ini (pembangunan RS pekerja KBN-red) tidak selesai-selesai pembangunannya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dahlan pun meminta pada sejumlah perwakilan pekerja pembangunan untuk bekerja sungguh-sungguh, agar target waktu enam bulan dapat terlaksana. (chi/jpnn)
"Rumah sakit ini harus beroperasi sebelum tanggal 17 Agustus, pokoknya sebelum 17 Agustus sudah harus diresmikan," ujar Dahlan, Jumat (22/2).
Dahlan merasa pekerjaan pembangunan rumah sakit yang menyediakan 184 kamar itu cukup satu semester saja.
"Kalau enam bulan bukan mengada-ada. Hotel Mulia saja yang megah, pembangunannya delapan bulan selesai dengan jumlah kamar sebanyak itu. Masa ini (RS pekerja-red) yang kurang dari 200 kamar tidak selesai dalam waktu enam bulan," papar mantan Dirut PLN ini.
Apalagi, Dahlan melihat akses lahan kerja di kawasan ini cukup bagus, sehingga bisa menjadi point tambah untuk melancarkan pembangunan rumah sakit ini.
"Proyek ini bisa cepat kalau lahan kerja itu bagus, karena saya sudah lihat lapangan kerja di sini bagus. Bagus itu kalau tidak sempit, sehingga pekerja juga leluasa untuk membangun," terangnya.
Atas dua alasan tersebut, pria yang baru genap seminggu melakukan opersi cuci otak ini tidak akan mentolerir bila pembangunan rumah sakit ini terhambat atau molor pengerjaaannya.
"Jadi saya tidak akan pahami semua alasan kalau ini (pembangunan RS pekerja KBN-red) tidak selesai-selesai pembangunannya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dahlan pun meminta pada sejumlah perwakilan pekerja pembangunan untuk bekerja sungguh-sungguh, agar target waktu enam bulan dapat terlaksana. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Surplus Beras Sulit Dicapai
Redaktur : Tim Redaksi