JAKARTA-- Puluhan guru dan murid berprestasi dari daerah terpencil tak mau menyia-nyiakan kesempatan ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memberi kesempatan untuk bertanya langsung pada dirinya.
"Siapa yang mau bertanya pada saya? yang tadi ngacung, ayo sini ke depan," ucap Dahlan saat memberikan sambutan di Gedung Kementerian BUMN, Lantai 21 Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (7/3).
Sontak puluhan guru dan siswa tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka langsung ke depan dan mengeluarkan unek-unek mereka. Salah satu guru menanyakan pada Dahlan apakah masih ada perusahaan BUMN lain yang juga memiliki program CSR? Apakah ada program BUMN yang bisa untuk lanjut kuliah di pulau Jawa?
Dahlan kemudian menjawab, "Saya belum tahu, apakah permintaan-permintaan itu bisa dipenuhi, tapi yang terpenting kami (BUMN-red) akan terus berusaha untuk mengapresiasi bagi guru-guru dan siswa berprestasi," jawabnya.
Kemudian, salah satu guru lainnya mengeluhkan daerahnya yang belum terjamah oleh listrik."Terimakasih atas penghargaan ini, kami sudah diberikan pelatihan yang sangat berharga. Tapi kami belum tersentuh oleh jaringan listrik. Untuk itu kami mohon ini bisa ditindaklanjuti. Kami berharap sistem internet disana bisa kami gunakan," harap Pilopi.
"Soal listrik nanti saya sampaikan pada pihak terkait, agar listrik bisa dialiri disana. Kalau soal internet saya serahkan pada Telkom, mereka pasti bisa menanggani kesulitan. Bagi telkom gampang sekali itu, sekarang labanya saja Rp 13 triliun," imbuh Dahlan sembari melempar canda.
Sementara beberapa siswa juga mengeluhkan kurangnya sumber daya pengajar dan gedung sekolah. "Sekolah kami di Ketapang masih darurat, ada sekitar 500 murid disana tapi gedung sekolah cuma satu. Kadang-kadang guru pelajaran geografi juga mengajar sejarah, guru matematika mengajar biologi," keluhnya.
Mendengar keluhan itu, Dahlan berjanji nanti akan mengecek ke Kementerian Pendidikan. Menurut Dahlan, seharusnya hal itu tidak terjadi, karena anggaran pendidikan saat ini sudah cukup besar. "Anggaran negara sangat besar, Rp 320 triliun untuk memperbaiki sekolah-sekolah. Setahu saya, mereka punya program, jadi agak aneh kalau ini tidak masuk program," terangnya.
Seperti diketahui, hari ini (7/3) Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama Perusahaan Gas Negara (PGN) memberi apresiasi pada ratusan guru dan puluhan siswa berprestasi dari pulau-pulau terpencil di Indonesia. Program BUMN peduli pendidikan ini diikuti 450 guru dan siswa dari 15 kabupaten terpencil yakni, Lira, Nagalema, Bima, Matawai, Meurumba, Atambua, Soe, Kupang, Ketapang, Mandailing Natal (Madina), Nias Selatan, Konawae, Simeulue, Sarmi Liki dan Raja Ampat.
Seluruh peserta program ini mendapatkan penghargaan dari BUMN berupa piagam, satu perangkat gadget sebagai sarana interaksi online dengan internet, peningkatan IPTEK melalui training TIK, studi banding mengenal implemaentasi sekolah percontohan. Mereka juga mengunjungi Museum IPTEK, dan mengikuti serangkaian kegiatan wisata budaya seperti ke TMII dan Trans Studio Bandung. (chi/jpnn)
"Siapa yang mau bertanya pada saya? yang tadi ngacung, ayo sini ke depan," ucap Dahlan saat memberikan sambutan di Gedung Kementerian BUMN, Lantai 21 Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (7/3).
Sontak puluhan guru dan siswa tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka langsung ke depan dan mengeluarkan unek-unek mereka. Salah satu guru menanyakan pada Dahlan apakah masih ada perusahaan BUMN lain yang juga memiliki program CSR? Apakah ada program BUMN yang bisa untuk lanjut kuliah di pulau Jawa?
Dahlan kemudian menjawab, "Saya belum tahu, apakah permintaan-permintaan itu bisa dipenuhi, tapi yang terpenting kami (BUMN-red) akan terus berusaha untuk mengapresiasi bagi guru-guru dan siswa berprestasi," jawabnya.
Kemudian, salah satu guru lainnya mengeluhkan daerahnya yang belum terjamah oleh listrik."Terimakasih atas penghargaan ini, kami sudah diberikan pelatihan yang sangat berharga. Tapi kami belum tersentuh oleh jaringan listrik. Untuk itu kami mohon ini bisa ditindaklanjuti. Kami berharap sistem internet disana bisa kami gunakan," harap Pilopi.
"Soal listrik nanti saya sampaikan pada pihak terkait, agar listrik bisa dialiri disana. Kalau soal internet saya serahkan pada Telkom, mereka pasti bisa menanggani kesulitan. Bagi telkom gampang sekali itu, sekarang labanya saja Rp 13 triliun," imbuh Dahlan sembari melempar canda.
Sementara beberapa siswa juga mengeluhkan kurangnya sumber daya pengajar dan gedung sekolah. "Sekolah kami di Ketapang masih darurat, ada sekitar 500 murid disana tapi gedung sekolah cuma satu. Kadang-kadang guru pelajaran geografi juga mengajar sejarah, guru matematika mengajar biologi," keluhnya.
Mendengar keluhan itu, Dahlan berjanji nanti akan mengecek ke Kementerian Pendidikan. Menurut Dahlan, seharusnya hal itu tidak terjadi, karena anggaran pendidikan saat ini sudah cukup besar. "Anggaran negara sangat besar, Rp 320 triliun untuk memperbaiki sekolah-sekolah. Setahu saya, mereka punya program, jadi agak aneh kalau ini tidak masuk program," terangnya.
Seperti diketahui, hari ini (7/3) Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama Perusahaan Gas Negara (PGN) memberi apresiasi pada ratusan guru dan puluhan siswa berprestasi dari pulau-pulau terpencil di Indonesia. Program BUMN peduli pendidikan ini diikuti 450 guru dan siswa dari 15 kabupaten terpencil yakni, Lira, Nagalema, Bima, Matawai, Meurumba, Atambua, Soe, Kupang, Ketapang, Mandailing Natal (Madina), Nias Selatan, Konawae, Simeulue, Sarmi Liki dan Raja Ampat.
Seluruh peserta program ini mendapatkan penghargaan dari BUMN berupa piagam, satu perangkat gadget sebagai sarana interaksi online dengan internet, peningkatan IPTEK melalui training TIK, studi banding mengenal implemaentasi sekolah percontohan. Mereka juga mengunjungi Museum IPTEK, dan mengikuti serangkaian kegiatan wisata budaya seperti ke TMII dan Trans Studio Bandung. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Empat Saksi Kasus Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi