JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menolak usulan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar proyek monorel PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) digabung menjadi satu. Dahlan menila bila digabungkan justru akan membebankan.
"Tidak mau, saya tidak mau membebani negara," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (14/13).
Terlebih, Dahlan menjelaskan bahwa proyek buatan PT Hutama Karya menggunakan dana APBN, sehingga membebani negara. Sedangkan PT Adhi Karya murni menggunakan dana konsorsium BUMN.
"Enggak perlu digabung, karena menggunakan dana APBN," cetus mantan Dirut PLN ini.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengusulkan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar proyek monorel konsorsium BUMN (PT Adhi Karya, LEN, INKA, PT Telkom dan PT Jasa Marga) digabung dengan proyek kereta monorel yang diusung oleh PT Hutama Karya.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Anggoro Budi Wiryawan menilai, jika kedua proyek tersebut berdiri sendiri nantinya dapat mempengaruhi tata ruang DKI Jakarta.
"Karena itu akan mengambil wilayah DKI Jakarta nantinya dan malah menjadi carut marut," ujar Anggoro di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (8/3). (chi/jpnn)
"Tidak mau, saya tidak mau membebani negara," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (14/13).
Terlebih, Dahlan menjelaskan bahwa proyek buatan PT Hutama Karya menggunakan dana APBN, sehingga membebani negara. Sedangkan PT Adhi Karya murni menggunakan dana konsorsium BUMN.
"Enggak perlu digabung, karena menggunakan dana APBN," cetus mantan Dirut PLN ini.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengusulkan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar proyek monorel konsorsium BUMN (PT Adhi Karya, LEN, INKA, PT Telkom dan PT Jasa Marga) digabung dengan proyek kereta monorel yang diusung oleh PT Hutama Karya.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Anggoro Budi Wiryawan menilai, jika kedua proyek tersebut berdiri sendiri nantinya dapat mempengaruhi tata ruang DKI Jakarta.
"Karena itu akan mengambil wilayah DKI Jakarta nantinya dan malah menjadi carut marut," ujar Anggoro di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (8/3). (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Sedih Aku, Kasian PT KAI
Redaktur : Tim Redaksi