Dahnil dan Ahmad Fanani Coreng Wajah Bersih Muhammadiyah

Senin, 26 November 2018 – 21:49 WIB
Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq. Foto: jawapos

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Panitia Kemah Pemuda Islam Ahmad Fanani telah mencoreng wajah organisasi yang selama ini terjaga dari kasus korupsi.

Dahnil diminta menghadapi semua proses hukum di Polda Metro Jaya. Sedangkan Fanani disarankan untuk tidak maju sebagai kandidat ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah.

BACA JUGA: Aneh, Aktivis Antikorupsi kok Teriak-Teriak Rekayasa

Aktivis Muhammadiyah Ahmad Rofiq mengatakan, selama ini organisasinya itu tidak pernah terlibat suatu kasus korupsi dan perkara pidana lainnya. Namun, kedua orang itu telah mencederai nama baik yang selama ini turun-temurun dijaga oleh sesepuh di Muhammadiyah.

"Mau di Muhammadiyah, di Ortom, enggak pernah ada kasus. Ini adalah pertama kali dan menurut saya dia telah membawa Muhammadiyah dalam konteks ini. Ya, harus segera dia selesaikan dan tanggung jawab," kata Ahmad di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (26/11).

BACA JUGA: Kemenpora Dukung Proses Hukum Kasus Kemah Pemuda Islam

Di Muhammadiyah, kata sekretaris jenderal Perindo ini, korupsi adalah tabu dan aib yang sangat besar. Meski belum terbukti kedua orang tersebut melakukan korupsi, tetapi menurut Rofiq, keduanya sudah sadar akan kesalahan saat mengembalikan uang Rp 2 miliar ke Kemenpora.

"Dia mengeluarkan uang. Kalau dia tidak mengembalikan uang, pasti menimbulkan multitafsir, apakah ini kriminalisasi, apakah ini korupsi. Tetapi ketika dia mengembalikan uang, berarti ada yang salah," jelas Rofiq.

BACA JUGA: Polisi Lindungi Identitas Pelapor Kasus Apel Pemuda Islam

Rofiq sendiri menyarankan PP Pemuda Muhammadiyah tidak meloloskan Fanani sebagai kandidat ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah. Mantan ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini meminta Fanani menyelesaikan kasusnya dan membiarkan organisasi dipimpin oleh orang yang bersih dari kasus.

"Panitia pemilihan itu harus memberikan ketegasan soal pencalonan ini. Layak atau tidak layak. Dan peserta muktamar juga bisa menyampaikan aspirasi. Kami enggak bisa membiarkan kebatilan itu terus menerus berjalan, sementara kebatilan itu ada di depan mata kita. Jadi ini saat yang tepat bersih-bersih di Pemuda Muhammadiyah," kata Rofiq.

Seperti diketahui, PP Muhammadiyah menggelar Muktamar Ke-XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Senin (26/11) sampai Rabu (28/11). Muktamar ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dalam Muktamar ini juga akan dipilih ketua umum PP Muhammadiyah masa bakti 2018-2022. Sejauh ini sudah ada enam orang yang mendaftar sebagai kandidat, di antaranya Ahmad Fanani, Andi Fajar Asti, Muhammad Sukron, Faisal, Sunanto, dan Ahmad Labib. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Apel Pemuda Islam: Jubir Jokowi Puji Sikap Dahnil


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler