jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin mengomentari langkah Presiden Joko Widodo melantik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi ketua Dewan Pengarah BRIN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menyebut dunia politik penuh kejutan dan terus berputar. Misalnya, seseorang yang dahulu di bawah, kini bisa di atas.
BACA JUGA: Bu Mega Gunakan Kebaya Cokelat dan Syal Biru saat Dilantik Jokowi
"Megawati dahulu menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Kini Jokowi melantik Megawati. Ini kejutan yang membuat publik tersenyum," kata Ujang kepada JPNN.com, Rabu (13/10).
Sebelumnya Jokowi meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45 tahun 2021 pada 12 Oktober 2021. Keppres itu menjadi dasar Presiden Ketujuh RI itu melantik Megawati menjadi ketua Dewan Pengarah BRIN.
BACA JUGA: Sebut Rekam Jejak Prabowo Ini Bisa Jadi Rintangan Menuju 2024, Hendri Satrio: Kan Repot
Namun, Ujang mengkritisi kepakaran Megawati. "Semestinya lembaga riset itu diberikan kepada ahlinya, kepada pakar, atau para akademisi yang sesuai dengan keilmuannya," kata dosen Universitas Al Azhar, Jakarta itu.
Oleh karena itu, Kang Ujang -panggilan akrabnya- mengkhawatirkan BRIN tidak akan maju jika lembaga yang seharusnya independen itu dipimpin pengurus parpol.
BACA JUGA: Ekspresi Saiful Mahdi yang Dibebaskan dari Penjara Berkat Amnesti Presiden Jokowi
Sebab, dia menilai ada konflik kepentingan ketika pimpinan BRIN dijabat orang politik.
"Namun, mau bagaimana lagi. Saat ini, kan, suka-suka yang punya kuasa. Jadi, berhak menentukan posisi apa pun. Terkadang rakyat hanya bisa menyaksikan dengan mengelus dada," ujar dia. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan