Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), pemegang merek Daihatsu, Amelia Tjandra mengatakan penjualan wholesales sampai Juli tahun ini berkisar 150 ribu. Sedangkan, ritel membukukan 160 ribu kendaraan.
Ini yang membuat pertumbuhan Daihatsu hanya 19 persen, dibawah nasional yang mencapai 21 persen. "Tahun ini, kita mencoba mengurai kendala suplai dengan meningkatkan pasokan produk," tuturnya di sela Daihatsu Media Forum, Selasa (4/9).
Amelia mengungkapkan Oktober, pabrik baru ADM seluas 100 hektar yang berada di kawasan Kerawang Timur mulai beroperasi. Pabrik baru ini berkapasitas 100 ribu unit per tahun. Sehingga, pasokan produk yang semula hanya 330 ribu unit menjadi 430 ribu.
Pada tahap awal produksi baru sekitar seribu-2 ribu unit. "Produksi dengan kapasitas 100 ribu baru bisa tercapai pertengahan tahun depan," ujarnya.
Terbatasnya suplai itu bisa terlihat di Jatim. Astra International Daihastu Sales Operational (AI-DSO), diler utama, kesulitan memenuhi permintaan pasar otomotif di Jawa Timur karena stoknya sangat terbatas, yakni hanya 20 persen dari demand per bulan.
Kanwil AID-SO Jatim-Bali Hariya Albertus mengatakan sampai dengan Juli rata-rata pemintaan pasar di Jatim mencapai 2 ribu unit per bulan. Namun, pasokannya hanya 400 unit atau hanya bisa 20 persen dari kebutuhan pasar. "Itu termasuk yang di gudang dan diler," tuturnya.
Kondisi itu, tambah dia, jika dibiarkan terus akan menambah deretan panjang daftar inden di daerah. Ideanya jumlah stok itu 50 persen dari rata-rata penjualan. "Padahal market share Daihatsu di Jatim tercatat 18,1 persen," ungkapnya.
Menurut dia, potensi pasar otomotif di Jatim dan sekitarnya relatif besar. Namun, selama Januari-Juli perusahaan hanya dapat membukukan penjualan sebesar 56.ribu unit di wilayah Jatim. "Semua varian harus inden," ucapnya. (dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Melemah Karena Internal Negatif
Redaktur : Tim Redaksi