Dalam Beberapa Tahun ke Depan Harga Mobil Listrik Bakal Makin Murah, Ini Alasannya

Senin, 21 Oktober 2024 – 15:12 WIB
Ilustrasi baterai mobil listrik. Foto: ridho

jpnn.com - Hasil riset Goldman Sachs menyebutkan bahwa harga baterai untuk mobil listrik (EV) diprediksi bakal turun.

Penurunan harga baterai kendaraan listrik itu, diyakini akan merevolusi industri otomotif pada masa depan.

BACA JUGA: Mobil Listrik BYD M6 Hadir di Negeri Jiran, Harga Lebih Mahal

Menurut riset tersebut, harga rata-rata baterai diperkirakan turun dari USD 149 per kilowatt-jam (kWh) pada 2023, menjadi sekitar USD 80/kWh pada 2026, hampir turun 50 persen.

Sejatinya, dari 2008 ke 2023 saja harga baterai EV sudah turun lebih dari 60 persen.

BACA JUGA: Geely Kembangkan Baterai Mobil Listrik Berdaya Jelajah 1 Juta Km dan Bertahan 50 Tahun

Ada dua faktor utama yang mendorong penurunan harga baterai.

Pertama, perkembangan teknologi yang memungkinkan baterai menyimpan energi 30 persen lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah.

BACA JUGA: CATL Rilis Baterai Mobil Listrik Yang Bisa Menggandakan Pengisian Daya 4 Kali Lipat

Kedua, harga logam penting seperti lithium dan kobalt yang menyumbang sekitar 60 persen dari biaya baterai, kini menurun setelah sempat naik dari 2020 hingga 2023.

Pasar baterai EV saat ini didominasi oleh teknologi berbasis lithium.

Baterai berbasis nikel menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar, sedangkan baterai Lithium Ferrophosphate (LFP) 35-40 persen, dan baterai sodium-ion masih dalam tahap pengembangan awal.

Meskipun baterai solid-state sempat digadang-gadang akan mendominasi, perkembangannya tertunda, sehingga teknologi berbasis lithium tetap kuat.

Pemain di industri baterai EV memang tidak terlalu banyak.

Saat ini, pasar baterai EV masih dikuasi tidak lebih dari lima perusahaan besar saja.

"Dengan penurunan harga baterai tersebut maka diprediksi pada 2026, biaya total kepemilikan EV akan setara dengan mobil berbahan bakar bensin di negara seperti Amerika Serikat," demikian keterangan dari Goldman Sachs.

Pasalnya, baterai menjadi satu komponen utama pada mobil listrik dengan biaya paling besar.

Tak heran jika harga sejumlah mobil listrik masih tinggi.

Namun, dengan penurunan harga baterai itu maka mobil listrik pun makin kompetitif.

Adopsi EV diperkirakan akan meningkat lebih cepat pada 2025 berkat dukungan regulasi, dan fase adopsi oleh konsumen akan dimulai pada 2026 saat keunggulan ekonomis EV makin jelas. (carscoops/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Net Zero Emissions 2060, Chery Subsidi Rp 50 Juta untuk Tukar Tambah Mobil Listrik


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler