Dalam Hitungan Menit, Tiket Mudik H-3 Ludes

Sabtu, 25 Maret 2017 – 04:34 WIB
Mudik. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat banyak yang mengeluhkan habisnya tiket kereta api dalam sekejap. Padahal, lebaran hitungannya masih sekitar tiga bulan lagi.

Lewat media sosial, beberapa dari mereka banyak yang mencuit mengenai tidak tersedianya lagi bangku mudik.

BACA JUGA: KAI Siapkan 331 Perjalanan untuk Mudik Lebaran 2017

Salah satu cuitan diberikan Rika Oktoviani. Dalam cuitannya itu, dia menuliskan pada pukul 00.10 Rabu (22/3), tiket kereta lebaran sudah tak tersisa.

Kemudian, ada pemilik akun @IApris yang cukup kecewa dengan tidak adanya lagi tiket mudik yang tersisa.

BACA JUGA: Tiket KA untuk Mudik Tersisa Kelas Eksekutif

Dia juga mempertanyakan alasan cepat habisnya tiket mudik.

Menanggapi hal tersebut, Humas PT KAI Suprapto menjelaskan, yang dibicarakan masyarakat di media sosial itu adalah tiket kereta api keberangkatan H-3 lebaran atau 22 Juni 2017.

BACA JUGA: Tumben, Tiket Mudik Masih Sepi Pemesan

Suprapto menyatakan, tiket di tanggal itu menjadi primadona dari jadwal tiket mudik lainnya.

Makanya tak heran kalau dalam waktu kurang dari semenit saja sudah bisa ludes seluruhnya.

Namun, dia menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir akan kehabisan tiket.

Pasalnya, masih ada tiket keberangkatan H-2 atau H-1 yang disedikanan PT KAI.

Jumlahnya pun sama yaitu tersedian sebanyak 47 ribu kursi yang melayani semua kereta keberangkatan.

"H-2 bakal ramai diburu juga malam ini (malam kemarin, 24/3, Red)," tutur Suprapto.

Dia melanjutkan, pembelian tiket online bisa dilakukan mulai pukul 00.00 di jadwal yang telah ditentukan.

Suprapto menegaskan, permintaan yang terjadi cukup berlimpah. Padahal penawaran yang diberikan sudah ditentukan dan tidak bisa diubah.

"Karena itu, tiket mudik di tanggal tersebut menjadi barang langka," katanya.

Dia melanjutkan, hal tersebut yang membuat masyarakat berebut untuk mendapatkan tiket.

Sebab, siapapun dan darimanapu bisa mengakses website tersebut secara bersamaan. Konsep siapa cepat dia dapat pun akhirnya berlaku.

Perlu diketahui, setiap harinya untuk masa angkutan lebaran, wilayah kereta api pemberangkatan dari PT KAI Daop 1 menuju Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, telah menyediakan 52 kereta api reguler dengan estimasi 30.000 tempat duduk.

Bukan hanya itu, terdapat juga 15 kereta api tambahan dengan estimasi 17.000 tempat duduk.

Dari pantauan Suprapto, tiket H-10 sampai H-3 sudah terjual 55 persen. "Kami perkirajan akan terus berubah setiap waktunya," tambahnya.

Sementara itu, menurut Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, ludesnya tiket kereta api untuk keberangkatan pada H-3 lebaran tersebut sesaat setelah penawaran dibuka merupakan hal yang wajar.

Hal tersebut disebabkan karena tingginya animo masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama untuk mudik lebaran.

Selain itu, lama tempuh yang relatif lebih cepat serta pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya seperti bus, membuat masyarakat semakin kepincut menggunakan kereta api.

“Karena itu saya berharap pelayanna di terminal bus juga lebih diperbaiki seperti di bandara dan stasiun. Saat ini masyarakat malas naik bus bukan karena kondisi busnya, tapi karena kondisi terminalnya,” kata Djoko saat dihubungi kemarin.

Namun demikian, protes masyarakat terkait sulitnya berburu tiket kereta api untuk mudik harus menjadi perhatian dan bahan evaluasi PT KAI.

Apalagi, ada sebagian masyarakat yang mulai mencurigai adanya kejanggalan dalam pemesanan tiket tersebut dan meminta pihak berwajib untuk menyelidikinya.

“Saya tidak tahu apakah ada calo di sana. Tapi menjadi hak mayarakat unutuk meminta polisi untuk menyelidikinya, saya rasa itu perlu agar mesyarakat mendapatkan kejelasan,” kata dia.

Meski begitu, dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak memaksakan keinginan untuk berangkat mudik menggunakan kereta api. “Masih ada bus dan pesawat kok,” tutupnya. (Kar/Dod/)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 18 Ribu Tiket Mudik Lebaran Terjual


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler