Dalam Satu Hari, Bang Midji Kirim 300 Pesan WA Buat Kadis Kesehatan

Jumat, 03 Juli 2020 – 21:36 WIB
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengatakan semua kepala daerah seharusnya mengetahui data per hari terkait perkembangan Covid-19 di daerahnya.

"Kepala daerah harus tahu data setiap hari," tegas Sutarmidji dalam diskusi yang ditayangkan channel YouTube BNPB, Jumat (3/7).

BACA JUGA: Bang Midji Beri Kabar Tak Menggembirakan dari Kalbar

Sutarmidji menjelaskan bahwa dengan mengetahui data per hari, maka memudahkan kepala daerah untuk mengambil langkah dan kebijakan dalam mengatasi Covid-19.

"Saya dalam satu hari kalau menghubungi kepala dinas kesehatan (Kalbar), WA saya ke dia bisa 200 sampai 300 kali," ungkap politikus yang karib disapa Bang Midji itu.

BACA JUGA: Bang Midji Bakal Isolasi Warga Kalbar yang Masih Nongkrong di Warung Kopi

Sebab, Bang Midji pengin tahu pergerakan data terkait kasus Covid-19 yang terjadi di daerah yang dipimpinnya secara realtime.

"Karena saya harus tahu pergerakan data itu setiap waktu, supaya saya bisa membuat kebijakan," katanya.

BACA JUGA: Gubernur Kalbar Berbagi Tips Menangani Covid-19, Luar Biasa!

Menurut dia, langkah ini akan menciptakan efisiensi dan kecepatan di dalam melakukan penanganan.

"Kalau lengah, maka akan mengeluarkan biaya besar," tegas Bang Midji.

Selain itu, Midji juga rutin melakukan evaluasi.

Misalnya, terkait soal orang berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP.

"Misalnya orang PDP, kalau dia tidak reaktif, kenapa dia harus distatuskan PDP? Kalau dia meninggal dunia, kan heboh," kata dia.

Demikian juga dengan status orang tanpa gejala atau OTG.

Menurut dia, OTG tidak harus dirawat di rumah sakit.

"Diisolasi saja di rumah atau di tempat yang sudah disiapkan," ungkapnya.

Selain itu, Midji menyampaikan yang tidak kalah penting ialah memberikan asupan makanan yang bergizi untuk meningkatkan imunitas.

Bagi Midji, menu yang bagus ialah madu, pepaya, pisang, alpukat, dan telur rebus.

"Nah, menu-menu makanan mereka dari kabupaten/kota semuanya saya kontrol," ungkap Bang Midji.

Dia menegaskan bila ada bupati yang tidak peduli dengan langkah penanganan Covid-19, maka ia akan berbicara di media massa supaya yang bersangkutan dikritik juga oleh masyarakatnya.

"Kadang ada bupati, ada dokter, dia ahli epidemi, tetapi dia memberi edukasi tidak baik ke masyarakat, kan jadi masalah. Bupati kayak gini pun kami tegur," katanya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler