Dalami Kasus Sodomi, Kemendikbud Turunkan Tim Investigasi

Rabu, 16 April 2014 – 14:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh angkat bicara menanggapi peristiwa kekerasan seksual terhadap siswa TK di sebuah sekolah internasional di Jakarta.

Nuh mengatakan akan mengirimkan tim investigasi untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai duduk perkara peristiwa tersebut.

BACA JUGA: Tertipu Rumah Murah, Rp 90 Juta Melayang

Menurut Nuh,  sekolah tidak hanya bertugas menjalankan proses belajar mengajar semata, melainkan juga harus bisa memberikan perlindungan dan rasa aman kepada peserta didik dan pendidik serta tenaga kependidikan. “Kami sangat sedih dan menyesalkan ada kejadian tersebut,” ujarnya  saat ditemui wartawan di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, pada Rabu pagi (16/4).

Ia pun akan menurunkan tim investigasi ke sekolah internasional tersebut untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan yang terjadi, sekaligus menjalin koordinasi dengan pihak sekolah dan kepolisian. ”Siang atau sore nanti kami akan meluncurkan tim untuk memantau dan melihat situasinya seperti apa,” kata Mendikbud.

BACA JUGA: Mendikbud Nilai Aksi Sodomi di JIS Sangat Memalukan

Mantan Rektor ITS itu melanjutkan, setelah tim investigasi memperoleh hasil, tidak menutup kemungkinan Kemdikbud akan memanggil pihak sekolah untuk meminta keterangan dan mendalami lebih lanjut, serta memberikan sanksi apabila terbukti kejadian tersebut merupakan kelalaian pihak sekolah. 

Sanksi terberat yang akan diberikan Kemdikbud berupa pencabutan izin sekolah. Sedangkan sanksi ringan yang diberikan berupa catatan-catatan untuk pihak sekolah, hal mana saja yang harus diperbaiki dalam manajemen sekolah.

BACA JUGA: Jelang Piala Dunia, Bongkar Judi Bola Beromzet Miliaran

Hal yang terpenting untuk dilakukan sekarang ini, katanya, adalah memberikan terapi psikologis kepada siswa yang menjadi korban kekerasan seksual sehingga dapat menyembuhkan rasa  traumatik yang dialaminya.

“Kami menyampaikan ke sekolah-sekolah internasional untuk tetap waspada. Meskipun fasilitas dan sistem sudah bagus, tidak serta merta memberikan jaminan keamanan dan perlindungan. Karena itu teliti, dan ajak semua komponen sekolah untuk ikut menciptakan sistem yang baik,” pungkasnya

Lebih jauh Nuh menilai kualitas sekolah internasional di Indonesia sudah relatif bagus, baik fasilitas pendidikannya maupun kualitas para guru.

Namun Kemdikbud tetap melakukan pengawasan terhadap berjalannya proses belajar mengajar di semua sekolah, termasuk sekolah internasional. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamil Empat Bulan, Curi Sepeda Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler