Meski mayoritas warga Australia telah memilih untuk mendukung pengesahan pernikahan sesama jenis, sejumlah pertanyaan seputar kebebasan para penghulu untuk menolak menikahkan pasangan homoseksual mulai mencuat.

Anggota Parlemen Australia, Bob Katter, seorang tokoh terkemuka yang menolak pernikahan sesama jenis -yang daerah pemilihannya yakni Kennedy adalah salah satu yang paling tak mendukung pernikahan sesama jenis -mengatakan bahwa ia percaya hal itu adalah masalah kebebasan beragama.

BACA JUGA: Susu Milo Ternyata Adalah Buatan Australia

Katter mengatakan bahwa setiap perubahan dalam undang-undang tersebut bisa menempatkan pendeta, imam dan keuskupan dalam risiko.

Meski demikian, dosen hukum dari Universitas Teknologi Queensland -Alex Deagon -mengatakan bahwa terikat dengan sebuah denominasi agama melindungi seorang anggota organisasi keagamaan dari penuntutan.

BACA JUGA: Diplomat Australia Tewas di New York, Amerika Serikat

"Undang-Undang Perkawinan menetapkan bahwa seorang pemuka agama yang terdaftar di bawah denominasi tertentu bisa menolak untuk melakukan pernikahan dengan alasan apapun," kata Dr Deagon.

"Jadi, jika seorang pastor di Mount Isa terdaftar sebagai bagian dari sebuah denominasi yang terdaftar di bawah Undang-undang Perkawinan, mereka bisa menolak untuk menikahkan pasangan sesama jenis, dan mereka tidak akan bisa dituntut atas diskriminasi tersebut.”

BACA JUGA: Krisis Kelayakan Wakil Rakyat Australia Berlanjut

"Pada pasal 47 dari Undang-Undang Perkawinan (Australia) tertulis 'Tidak ada yang bisa memaksakan kewajiban kepada seorang penghulu yang berwenang untuk menikahkan siapapun’."Penghulu independen tak dilindungi

Dr Deagon mengatakan bahwa perlindungan ini tidak berlaku bagi para penghulu independen, yang tak bisa menggantungkan keterikatan mereka pada sebuah denominasi terdaftar di bawah Undang-Undang Perkawinan.

"Jika seorang penghulu sipil independen memiliki keyakinan agama mereka sendiri namun tidak secara resmi terikat pada sebuah denominasi yang diakui, jika mereka menolak untuk melakukan pernikahan sesama jenis, mereka tidak akan dilindungi oleh Undang-Undang Perkawinan dan masuk dalam pengecualian yang tertera di Undang-Undang Anti-Diskriminasi," jelasnya. Dean Smith opens debate on SSM bill 9 hours ago

"Jadi ada kemungkinan mereka bisa dituntut karena diskriminasi orientasi seksual. Itu akan sama jika mereka adalah seorang penghulu sipil biasa atau JP (petugas pengadilan) atau orang lain yang bisa mengesahkan sebuah pernikahan."Bisnis bisa jadi ekspresi keyakinan beragama Supplied: Alex Deagon

Supplied: Alex Deagon

Menurut Dr Deagon, yang mengaku sebagai pemeluk Kristen, perlindungan perlu diberlakukan di Australia untuk melindungi siapa saja yang mungkin bertanggung jawab atas risiko hukum.

"Apa yang telah kita lihat di yurisdiksi lain saat pernikahan sesama jenis telah disahkan adalah sejumlah individu dan organisasi yang tidak terkait langsung dengan upacara pernikahan terdampak oleh pernikahan sesama jenis yang diakui dalam undang-undang," ujarnya.

Ini adalah unit bisnis seperti toko bunga dan pembuat kue, misalnya.

"Kami telah melihat banyak contoh di Irlandia dan Inggris dan Amerika Serikat, di mana pengusaha ini dituntut karena tidak memberikan layanan untuk upacara atau resepsi pernikahan sesama jenis," sebutnya.

"Bagi beberapa pengusaha, cara mereka menjalankan bisnis mereka sebenarnya adalah ungkapan dari keyakinan religius mereka."

Meskipun negara-negara ini baru saja mengesahkan pernikahan sesama jenis, Dr Deagon mengatakan bahwa anggota Parlemen harus memandang kisah itu sebagai sebuah peringatan.

"Sementara kami punya sampel yang cukup terbatas untuk dilihat, sampel itu menunjukkan ada situasi di mana individu dan organisasi dirugikan karena kurangnya perlindungan," jelasnya.

"Saya pikir perlindungan Australia untuk kebebasan beragama pada umumnya sebenarnya cukup lemah, dan saya pikir ini adalah kesempatan untuk memperkuat perlindungan tidak hanya pada umumnya, tetapi juga terkait dengan isu khusus ini."Berurusan dengan ketidaksetujuan

Setelah hasil plebisit diumumkan, para pemimpin agama di seluruh Australia telah menerima pertanyaan tentang kesediaan mereka untuk menikahkan pasangan sesama jenis.

Pastor dari wilayah Mount Isa yakni Pastor Michael Lowcock mengatakan, meski ia tidak akan menikahkan pasangan sesama jenis di Gereja Katoliknya, ia yakin ketidaksetujuan itu tak harus berakhir di ruang sidang Pastor Michael Lowcock tertarik untuk menolong orang membentuk hubungan seumur hidup dan berkomitmen.

ABC North West Qld: Hailey Renault

"Seringkali, jika Anda berurusan dengan orang-orang untuk urusan kepastoran, saya rasa itu tidak menjadi masalah. Masalahnya bagi saya bukannya melakukan sejumlah hal karena takut atau khawatir akan konsekuensinya. Saya pikir masalahnya adalah apa yang baik untuk pasangan yang datang kepada Anda.”

"Kami semua memiliki ketertarikan yang tulus pada hubungan jangka panjang dan itu seumur hidup, dan apapun yang bisa kami lakukan untuk mendorong orang membuat komitmen seumur hidup, bagi saya itu sangat penting."

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Asal Melbourne Hidup 8 Tahun Bersama Suku Mentawai

Berita Terkait