Dampingi Presiden Jokowi Saat Panen Raya di Indramayu, Plt Mentan Arief Bilang Begini

Jumat, 13 Oktober 2023 – 17:50 WIB
Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi (tengah) mendampingi Presiden Jokowi saat panen raya padi di Desa Karanglayung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, INDRAMAYU - Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat panen raya padi di Desa Karanglayung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10).

Panen raya padi kali seluas 760 hektare, 350 hektare di antaranya berada di Desa Karanglayung dan sisa berada di wilayah Desa Sumuradem.

BACA JUGA: Didampingi Plt Mentan Panen Raya di Subang, Jokowi Merasa Senang, Ada Apa?

Presiden Jokowi menyebut produksi padi di wilayah tersebut sangat baik meski ada ancaman El Nino.

“Ya (produksi padi) baik. Kemarin di Subang, di Indramayu, saya kira karena memang ini, irigasi teknisnya masih sangat bagus,” kata Presiden Jokowi yang juga didampingi Plt Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Indramayu Nina Agustina, dan sejumlah petani di lokasi panen.

BACA JUGA: Plt Mentan Langsung Bergerak, Mendampingi Presiden Panen Raya di Sukamandi

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan produktivitas petani di lokasi panen tersebut mencapai 8,6 ton per hektare.

Kepala Negara juga mengatakan saat ini harga gabah di tingkat petani cukup tinggi kisaran Rp 7.200 hingga Rp. 7.400.

Meski begitu, Jokowi menegaskan pemerintah akan terus berupaya untuk menstabilkan harga beras di tingkat konsumen.

“Jadi saya tadi tanyakan ke petani, satu hektare bisa delapan sampai sembilan ton, rata-rata 8,6 ton per hektare, dan harga gabahnya, sekarang senang semua petani, 7.300, 7.400, 7.200, ya petani semua senang, tetapi yang tidak senang itu konsumennya” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan produksi padi secara nasional tercatat baik, meski El Nino, ia memastikan cadangan pangan nasional dalam posisi yang sangat kondusif.

“Ini saya melihat ke bawah itu, untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tetapi memang turun karena super El Nino, tetapi produksi masih baik, cadangan di Bulog 1,7 (juta ton), dan akan datang lagi kira kira 500 sampai 600 (ribu ton), jadi artinya cadangan pangan kita dalam kondisi aman," tegasnya.

Sementara itu, Plt Mentan Arief memerintahkan jajaran Kementan untuk terus mendongkrak produksi beras nasional di tahun mendatang.

Saat penandatanganan pakta integritas di Kantor Kementan pada Kamis (12/10), Plt Mentan Arief meminta agar produksi padi meningkat dari 31,5 juta ton menjadi 35 juta ton.

"Kalau panen rayanya ada di semester pertama, maka kami pastikan bahwa di semester akhir atau tiga bulan terakhir produksi rendah, akan rebutan GKP (gabah kering panen) di tingkat sawah, dan itu yang memicu kenaikan harga beras," katanya.

Selain meningkatkan produksi, Arief juga meminta agar PT Perum Bulog maksimal melakukan penyerapan beras sebagai cadangan pangan pemerintah yang nantinya juga dapat digunakan sebagai stabilisasi harga.

“Jadi Bulog tugasnya bantu simpan. Kebetulan saya yang menugasi Bulog. Kita buat sama-sama," kata Arief yang juga merupakan Kepala Badan Pangan Nasional ini. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler