Dana Abadi Pendidikan, Rp780 M untuk Beasiswa

Kamis, 03 Januari 2013 – 17:58 WIB
JAKARTA – Adanya sorotan publik terhadap dana pengembangan pendidikan atau yang dikenal dengan dana abadi pendidikan, tidak membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh sewot.

Justru mantan Rektor ITS tetap kukuh bahwa anggaran triliunan itu dapat dipertanggungjawabkan.

“Dana abadi itu kan sudah disampaikan sejak awal. DPR pernah tanya apa landasannya, lah, sampeyan (DPR) yang setujui kok tanya,” ujar Nuh sambil tertawa, Kamis (3/1) di komplek Kemdikbud.

Nuh menegaskan bahwa dana abadi pendidikan itu berasal dari APBN. Bukan seperti dana abadi umat yang ada di Kementrian Agama. Itu sebabnya dia memastikan bahwa besaran anggarannya mendapat persetujuan, tidak hanya dari pemerintah, tapi juga DPR RI.

Dijelaskannya bahwa dalam postur anggaran (APBN) itu ada yang namanya dana pengembangan pendidikan. Tahun 2013 jumlahnya Rp5 triliun. Nah, tahun-tahun sebelumnya (2010-2012) sudah ada Rp11 triliun termasuk jasa bank. Sehingga total dana abadi hingga 2013 ini sudah lebih Rp15 triliun.

Mendikbud juga memiliki pendapat berbeda soal anggaran pendidikan dalam satu tahun anggaran harus habis tahun itu juga. “Begitu dana keluar (dari kas Negara) dan masuk ke BLU (Badan Layanan Umum di Kemenkeu), habis. Jadi jangan ditarsifkan habis itu habis semua,” jelas Mantan Rektor ITS ini.

Lebih jauh dia menerangkan bahwa yang dimanfaatkan dari dana abadi pendidikan tersebut hanyalah bunga bank-nya saja. Dia mencontohkan, kemungkinan tahun depan jumlah dana abadi pendidikan bisa mencapai Rp20 triliun, sekitar Rp1,2 triliun bunganya sudah bisa dipakai untuk program yang telah direncanakan.

 Sedangkan BLU pengelola dana abadi, kata dia sudah dibentuk tahun 2012 lalu dengan nama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang bekerja di bawah Kementrian Keuangan dengan struktur BLU berasal dari Kemenkeu, Kemendikbud dan Kemenag.

“Kegunaannya untuk beasiswa S2 dan S3 di dalam dan luar negeri, kemudian riset-riset untuk dukung kebijakan nasional, bangun fasilitas pendidikan akibat bencana. Nah, tahun 2013 ini diperkirakan ada sekitar Rp780 miliar dana abadi sudah bisa dipakai untuk beasiswa,” pungkasnya.

Mendikbud juga tidak mempersoalkan adanya tudingan bahwa program Kemdikbud dibiayai oleh dua anggaran, baik dari Kementrian maupun dana abadi. Hal itu, kata Nuh, untuk memperbanyak sumber dana pendidikan. Namun dia memastikan bahwa sampai tahuh 2012 lalu, dana abadi itu belum sepeserpun digunakan.

 “2012 belum ada yang terpakai, baru tahun ini mau digunakan. Kalau BPK mau periksa silahkan, monggo, siapapun mau periksa, monggo,” pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Diakomodir CPNSD, Guru Bantu Protes

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler